Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Rio Febrian Takjub Bisa Bikin 8 Lagu Selama 2 Minggu di Swedia

Lama tidak menghasilkan album baru, kali ini penyanyi Rio Febria kembali meluncurkan album keenamnya yang bertajuk 'Love Is'.

Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rio Febrian Takjub Bisa Bikin 8 Lagu Selama 2 Minggu di Swedia
Tribunnews.com/Achmad Rafiq
Penyanyi Rio Febrian, saat peluncuran album Love Is di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tidak menghasilkan album baru, kali ini penyanyi Rio Febria kembali meluncurkan album keenamnya yang bertajuk 'Love Is'.

Pada album tersebut dia pun menyajikan sesuatu yang baru dibandingkan album sebelumnya.

Apalagi, pada proses penggarapan album keenam itu, dia juga melibatkan musisi baik di Indonesia, maupun di Swedia. Sehingga, hal itu dapat memperkaya kemasan luar dan dalam pada album 'Love Is' itu.

"Dalam 2 minggu saya bisa bikin 8 lagu, dan itu amazing banget. saya bkin 8 lagu itu di sana (Swedia). Sistem kerja di sana juga teratur. Dateng ke Keenal Studio, sampai akhirnya ketemu arranger. Sistem kerjanya juga teratur kalau di sana," ujar Rio, saat jumpa pers-nya di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2015).

Rio juga menjelaskan jika diringa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan bekerjasama dengan musisi di Swedia. Sehingga, album terbarunya itu bisa segera selesai di tahun ini.

"Ketakutan pertama saat mau rekaman di sana itu bahasa musik di sana akan seperti apa. Tapi ternyata pas sudah sampai di sana ketakutan itu ngga terjadi, dan rupanya saling nyambung satu sama lain," katanya.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya dari segi pembuatannya saja yang berbeda. Pada album itu pun bapak dua anak itu juga mulai.mencoba berani jenis musik baru, tapi tidak meninggalkan image yang telah melekat pada diri Rio selama ini.

"Konsep album benang merahnya tetap pop, karena karakter saya dari awal muncul pasti lagunya yang ballad. Pas ketemu orang Swedia, mereka kan ngga tahu saya, kita akhirnya kolaborasi, bikin lagu bareng," ceritanya.

"Jadilah kombinasi Melayu sama Europe-nya ada. Sound-nya juga jadi kekinian banget dan itu yang saya kejar. Pengen sesuatu yang baru, tapi tetap disesuaikan dengan suara saya. Kaya lagu 'Memang Harus Pisah' itu orang ngga langsung suka. Tunggu 5-6 kali orang denger bilang ini lagunya pada Rio banget. Nah, itu yang saya mau keluar zona, tapi tetap orang suka," lanjutnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas