TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wanita berinisial TM yang memberi keterangan kepada polisi, Selasa (26/5/2015) lalu, mengaku mengenal sosok mucikari bisnis prostitusi kelas atas yang berinisial RA. Namun, TM tidak memberi tahu detail status pertemanannya dengan RA.

"Betul dia mengenal RA. Namun, kami tidak mengetahui sejauh apa hubungannya, yang jelas selama ini memang terlibat dalam kegiatan RA," kata Wakapolres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Surawan pada Kamis (28/5/2015) sore.

Tidak hanya mengenal RA, TM juga membuka pengakuan mengenai tarif jasanya dalam bisnis haram itu. Angka puluhan juta rupiah disodorkan setiap kali TM meminta pelanggan kepada RA.

Namun, polisi merahasiakan seberapa sering aktivitas TM dalam bisnis itu. "Pengakuannya begitu, sering meminta (pelanggan) ke RA. Ya sekitar Rp 80 juta, sekitar itu," sebut Surawan.

Sementara itu, sejumlah data yang didapat dari riwayat penggunaan di dalam ponsel milik mucikari RA akan digunakan polisi untuk menentukan siapa saja saksi yang akan dipanggil berikutnya.

Data digital tersebut akan disandingkan dengan sejumlah keterangan yang didapat dari RA dan perempuan berinisial TM.

"Gambarannya ada, hasil pemeriksaan dari telepon seluler yang dimiliki oleh RA kemarin. Nanti tergantung penyidiknya, apakah setelah mendalami pemeriksaan, perlu lagi untuk memanggil saksi," ujarnya.