Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR Arzeti Bilbina ikut berkomentar mengenai prostitusi artis. Hal itu terkait dengan penangkapan mucikari RA oleh aparat Polres‎ Jakarta Selatan.
‎
"Konotasi artis ini kan harus dilihat. saya berkecimpung 26 tahun di entertain, bayangan saya itu adalah bagaimana supaya orang melihat saya dalam kapasitas bidang kerja. itu bagaimana kita bekerja yang terbaik dan memberikan image yang baik. karena itu yang paling penting sebagai penunjang dalam kerja kita," kata Arzeti di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6/2015).

Ia menilai tidak layak disebut artis bila menjual diri lewat prostitusi. Arzeti menilai mereka bukanlah artis. "Tapi prostitusi profesional yang bekerja sampingan sebagai artis. Mereka mungkin berfoto sekali di majalah dewasa, berpose panas untuk menaikkan harga. kalau model profesional seperti kita enggak," kata Politisi PKB itu.

Arzeti menilai seharusnya pengguna prostitusi tersebut juga diekspos untuk mendapatkan efek jera. "Kalau menurut aku sih efek jera itu harus dibuat untuk pemakai. itu harus dibuka. dikejar. jangan cuma 'artis' saja yang dikejar. kalau itu baru seru," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, RA membuat pengakuan mengejutkan. Menurutnya, artis-artis yang menjadi 'anak buahnya' memiliki klien pria hidung belang dari berbagai kalangan, salah satunya yang tak sengaja disebut RA adalah dari anggota DPR . "Ada anggota DPR. Maksud saya, dari berbagai kalangan," kata RA di ruang Kanit I Krimum, Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (11/5/2015).

Ketika disinggung siapa saja klien yang pernah tawar-menawar harga, RA enggan menyebutkan secara detail. "Saya tidak bisa sebutkan. Dari berbagai macam kalangan lah. Enggak bisa saya sebutkan (jumlah klien). Dari mulut ke mulut tahunya," kata RA.

Ketika ditanyakan apakah ada klien lain yang juga berprofesi sebagai seorang artis, RA tak menampik atau mengiyakan. "Sama saja. Berbagai macam kalangan pokoknya," tandasnya.‎‎