Shakira Ikut Memprotes Pidato Donald Trump
Lewat twitter, secara khusus, Trump menyebut Meksiko bukan teman karena mereka membunuh warga AS di perbatasan.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi kondang Shakira ikut memerotes Donald Trump yang mencalonkan diri dalam bursa pemilihan Presiden Amerika Serikat. Shakira menyebut pidato Trump berbau rasial dan mencederai nilai-nilai demokrasi.
"Ini pidato penuh kebencian, pidato yang berbau rasisme, pidato yang ingin membelah negara yang bertahun-tahun mencoba mempertahankan diversitas dan demokrasi," kata Shakira.
"Siapa yang mau mendukung orang seperti dia (Trump)," katanya lagi.
Shakira merupakan penyanyi yang berasal dari Kolombia atau dikenal sebagai Latino celebrity. Sejak Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, nama Shakira semakin melambung, apalagi setelah menjadi pasangan pemain Barcelona, Gerard Pique. Ia pun berani bicara lantang terhadap pengusaha kaya Donald Trump.
Shakira merupakan pihak terakhir yang memrotes Donald Trump. Protes Shakira disampaikan lewat dua kali kicauan di Twitter.
Kasus Trump terjadi medio Juni lalu ketika dia mulai melancarkan kampanye pencalonan kepresidenan dari Partai Republik. Salah satu pidato kontroversial Trump terkait dengan imigran, terutama imigran dari Amerika Latin atau kelompok Hispanik yang sering membawa persoalan bagi Amerika Serikat. Mulai dari persoalan kriminal seperti pemerkosaan hingga obat-obatan.
Lewat twitter, secara khusus, Trump menyebut Meksiko bukan teman karena mereka membunuh warga AS di perbatasan.
Dua hari lalu, Trump kembali muncul dan balik memprotes televisi NBC yang memutus kontrak kerja sekaligus membatalkan siaran Miss Universe. Trump menyatakan NBC tak bisa memutuskan sepihak kontrak kerja.
Baca Juga di Harian Super Ball, Jumat (3/7/2015)