Shanty dan Sejumlah Selebriti Siap Sosialisasikan Stop Kekerasan Terhadap Anak
Penyanyi Shanty dan sejumlah artis siap 100 persen menyosialisasikan stop kekerasan terhadap anak kepada siapa pun.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Shanty dan sejumlah artis menyosialisasikan stop kekerasan terhadap anak. Ia mengajak masyarakat jangan takut-takut melaporkan pelaku kekerasan terhadap anak.
"Enggak cuma bilang kasihan aja. Tapi juga harus menolong. Telepon Komnas Anak," ujar perempuan bernama lengkap Annissa Nurul Shanty Kusuma Wardhani Heryadie di Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jakarta Timur, Kamis (3/7/2015) sore.
Shanty dan beberapa artis lainnya yakni Teuku Zacky dan Widi Mulya ompak mengunakan kaus hitam bertuliskan "Stop Child Abuse! Speak Up and Take Action!" Mereka diterima Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Mereka tergugah atas kasus kekerasan terhadap anak. Kasus belakangan yang terjadi dan menyitar perhatian adalah pembunuhan terhadap Engeline (8).
"Kami mau mengubah pola pikir masyarakat. Kalau melihat kekerasan terhdap anak harus berani speak up, agar masyarakat tahu. Kalau ada tindakan kekerasan wajib melaporkan ke mana. Mungkin mensosialisasikan hotline, kami membuat sosial medianya, karena itu mungkin langkah yang paling dekat," timpal Teuku Zacky.
Sedangkan menurut Widi, masalah kekerasan terhadap anak bukan persoalan orang lain, melainkan masalah semua orang. Dia berharap pertemuan itu dapat menjadi wujud nyata semakin sadar orang terhadap anak.
"Untuk kalangan atas yang sudah paham sama gadget mungkin bisa terjangkau pengetahuannya. Tapi buat orang di kampung mereka enggak tau caranya," kata Widi.
Arist menyambut baik niat para artis menyosialisasikan stop kekerasan terhadap anak. Komnas PA akan mengumpulkan mereka yang terlibat untuk diberikan training dan seminar terlebih dahulu.
Komnas PA membuat tim reaksi cepat yang akan disebarkan di suatu tempat yang berpotensi melahirkan kekerasan terhadap anak. "Agar cepat tertolong. Ini upaya pencegahan," ucap Arist.
Shanty mengaku siap diberikan pengalaman mengenai upaya pencegahan tersebut. "Kami-kami ini komitmen, kami siap Pak Arist didik,dan akan mensosialisasikan hasil seminar ke sekolah-sekolah. Pokoknya kami komitmen 100 persen, kami tidak mau setengah-setengah," tambah Shanty.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.