Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sulle Wijaya mendapat banyak ilmu dan pengalaman selama dirinya berjuang di X Factor Indonesia musim kedua. Menurut pria bernama lengkap Sulaiman Wijaya ini, hal tersebut adalah awal karirnya yang tertunda.

"Aku ambil hikmahnya. Oke aku pulang malam ini tapi aku sudah dapat banyak dari X Factor dari semuanya. Dapat teman, kesempatan, namaku sudah besar selama berada di sini," ujar Sulle kepada wartawan di RCTI, bilangan Kebon Jeruk, Jakarta. Barat, Jumat (10/7/2015).

"Dari awal aku sudah masuk di 12 aja sudah luar biasa buat aku. Jadi aku terus masuk hingga 9 besar bagi aku sudah berkah," sambungnya.

Sulle meyakini akan terus berkembang dalam bidang musik di luar ajang pencarian bakat itu. "Aku akan pertahankan nama yang sudah didapatkan dari X Factor Indonesia atas kepercayaan itu," katanya.

Sebelumnya, Sulle Wijaya kontestan dari kategori overage membawakan lagu "Satu" karya Dewa 19 masuk dalam posisi bottom two atau dua terbawah bersama Aldy Saputra finalis dari kategori boys yang menyanyikan lagu milik Ungu yang berjudul "Andai Ku Tahu".

Mereka harus masuk ke fase Save Me Song, dengan harapan dapat menggenggam tiket untuk terus maju dan bersaing di panggung X Factor Indonesia. Dalam fase ini, kedua kontestan telah mempersiapkan mental mereka dan materi lagu yang akan dinyanyikan dengan matang.

Sulle tampil pertama dengan melantunkan lagu berjudul D’Yer Maker yang dipopulerkan oleh Led Zeppelin. Fase ini dilanjutkan dengan penampilan dari Aldy dengan lagu berjudul Dreaming With A Broken Heart karya John Mayer.

Juri menentukan siapa yang berhak mendapatkan suara mereka. Sulle meraih dukungan dari Ahmad Dhani dan Rossa, sedangkan Aldy didukung oleh Afgan dan Bebi Romeo. Oleh karena itu, fase Deadlock dimulai untuk menentukan siapa yang aman dan siapa yang harus pulang malam itu berdasarkan jumlah suara masyarakat.

Pada akhirnya, perhitungan suara menyatakan Sulle sebagai kontestan yang harus pulang lebih awal dari panggung X Factor Indonesia 2015.