TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awal pekan depan, 3 Agustus, usia Jessica Mila genap 23 tahun. Kesuksesan sinetron Ganteng-ganteng Serigala (GGS) membuat nama Mila --sapaan Jessica Mila-- terangkat naik dan populer.

Tak hanya dikenal banyak orang serta di cap sebagai publik figur dan selebritas, Mila juga mengantongi honor akting melimpah hanya dari satu sinetron itu saja.

Di minggu terakhir April 2015, sinetron garapan rumah produksi Amanah Surga Productions yang ditayangkan SCTV setiap malam ini tercatat sudah memproduksi 354 episode.

Akhir Juli ini, setidaknya lebih dari 400 episode yang dikerjakan Mila bersama sinetron GGS. Andai honor Mila Rp 1 juta per episode saja, lebih dari Rp 400 juta masuk ke kantongnya.

Padahal, honor Mila yang punya banyak pengalaman bermain sinetron dan film itu melebihi angka Rp 1 juta.

Menurut sumber, honor Mila main sinetron untuk satu episodenya sudah diatas Rp 10 juta.

Bayangkan, berapa honor yang sekarang diterima pesinetron Putri yang Ditukar dan Malam Minggu Miko itu. Belum penghasilan Mila lainnya, dari iklan dan film misalnya.

Suksesnya GGS membuat Mila dan para pemain sinetron lainnya menjadi jutawan dalam waktu singkat. Beruntung, Mila bukan tipe cewek yang suka foya-foya.

Hasil jerih payahnya berakting dan syuting selama ini ditabung. Hasilnya? Mila bisa mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dara cantik kelahiran Kota Langsa, Aceh, tersebut tidak membeli rumah yang sudah berdiri kokoh. Mila membangun rumahnya perlahan.

Saat ini pemain film Slank Nggak Ada Matinya dan Marmut Merah Jambu ini masih terus memantau pembangunan rumahnya.

Selain megah dan terkesan mewah, di rumah baru Mila berada di lokasi strategis. Wajar jika harganya sangat mahal.

“Sekarang ini aku sedang bangun rumah di Jagakarsa,” kata Mila disela syuting sinetron GGS di Bumi Perkemahan dan Taman Wisata (Buperta) Jambore, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (28/7/2015) malam.

Berapa biaya yang dikeluarkan Mila untuk membangun rumah impiannya itu? Mila memperkirakan, “Biayanya bisa sekitar Rp 2,7 miliar sampai Rp 2,8 miliar,” katanya.