Eks Puteri Indonesia Sudah Kantongi Izin Tekuni Profesi Pekerja Seks
Sebelum film tersebut tayang, Whulan juga memberikan kesempatan pihak yayasan untuk membaca naskah film tersebut.
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah menyandang gelar sebagai Puteri Indonesia pada tahun 2013, membuat Whulandary Herman melakukan izin kepada Yayasan Puteri Indonesia.
Izin tersebut ia lakukan untuk menjalai film terbarunya, 'Bidadari Terakhirku'
"Aku harus ngomong ke yayasan. Bagaimana pun kan aku menjadi bagian dari mereka (status Puteri Indonesia)," ujar Whulandhary, ketika ditemui usai jumpa pers, di XXI Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2015).
Pada film tersebut, Whulandary berperan sebagai Eva, Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berada di daerah Balikpapan, Kalimantan.
Ia harus menggunakan mini dress hingga pakaian dalam wanita yang kerap digunakan PSK.
Sebelum film tersebut tayang, Whulan juga memberikan kesempatan pihak yayasan untuk membaca naskah film tersebut.
"Kemudian mereka baca skripnya juga. Kata mereka, 'Whulan ambil saja filmnya, ini bukan jadi Whulan, tapi Eva', mereka dukung," ucapnya.
Wanita yang juga berprofesi sebagai model ini mengaku, saat mengambil peran tersebut, dirinya banyak mendapatkan komentar dari berbagai pihak.
"Sempat media-media di Padang nanyain mamaku kenapa diambil. Tapi masukan mereka adalah guru buat aku," tandasnya.
Nenek Tak Setuju
Bagi Whulandary Herman tampaknya membuat gebrakan baru dan terbilang berani dengan memerankan tokoh pekerja seks.
Film 'Bidadari Terakhirku' akan tayang 10 September 2015.
Film ini merupakan kali pertama dirinya menjajaki dunia akting.