Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Andrea Hirata Ingin Istirahat Filmkan Novelnya

Andrea mengaku belum tertarik untuk mengangkat novel Ayah menjadi film.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Andrea Hirata Ingin Istirahat Filmkan Novelnya
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penulis novel laskar pelangi Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal Andrea Hirata saat menunjukan Song Book Laskar Pelangi di Rolling Stones Kemang, Jakarta Selatan, Senin (25/06/2012). Dalam buku ini terdapat lagu lagu karya Andrea Hirata yang menjadi soundtrack Laskar Pelangi the series. (Tribun Jakarta/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga novel penulis Andrea Hirata, yakni Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor sudah diangkat ke layar lebar pada 2008, 2009, dan 2013. Namun, sejak itu Andrea mengaku belum tertarik untuk mengangkat novel Ayah menjadi film.

"Saya ini banyak sekali dihubungi oleh sutradara dan produser film, untuk mefilmkan novel-novel saya. Tapi sebenernya saya tidak terlalu berminat untuk mefilmkan novel-novel itu. Jadi, setelah Edensor saya sebetulnya mau istirahat dulu. Untuk karya Ayah ini sebenarnya saya dapat banyak sekali tawaran dengan harga menggiurkan. Tapi terus terang saya masih belum mau," kata Andrea kepada Kompas.com di Mall Pejaten Village, Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (12/9/2015).

Ia menyatakan bahwa penting untuk dapat menemukan pembuat film yang memiliki visi dan pemikiran yang cocok dengannya. Sejauh ini, nama sineas Riri Riza dan Mira Lesmana lah yang ia anggap cocok.

"Alasannya, saya hanya ingin novel saya difilmkan oleh pembuat film yang benar-benar membaca novel itu dengan cara saya membacanya, dan saya kira pembuat film yang membaca novel itu dengan cara saya membacanya adalah Riri Riza dan Mira Lesmana sejauh ini," tuturnya.

Andrea juga menilai penting untuk membuat sebuah film yang memiliki kapasitas yang dapat diterima di dalam maupun luar negeri.

"Saya ingin dia juga related dengan pembaca di luar negeri, saya ingin film yang memiliki kapasitas festival tapi juga memiliki nilai diterima yang baik di dalam negeri, kadang sulit menemukan keseimbangan itu," ujar Andrea.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas