TRIBUNNEWS.COM - Film Mencari Hilal, yang ditonton oleh hanya 12.000 orang dari target 250.000 orang di Indonesia, ikut dalam kompetisi Tokyo International Film Festival (TIFF) 2015 untuk program Asian Future.

Bagi produsernya, Hanung Bramantyo, hal itu merupakan kado terindah dalam rangka ulang tahunnya yang ke-40, pada 1 Oktober 2015.

"Saya sangat kaget dan terkejut sekali dan bangga, berucap syukur kepada Allah sudah memberikan anugrah dan berkahnya, bahwa film Mencari Hilal masuk dalam kompetisi festival. Jadi, ini saya bersyukur. Di usia saya yang ke-40, di 1 Oktober (2015), dapat kado yang luar biasa," ujar Hanung di Gedung MVP Pictures, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2015).

"Acara (festival film tersebut), tanggal 20 Oktober sampai 1 November (2015). Dari 20 sampai 23 Oktober itu film market. Ada film Hijab, Mencari Hilal, dan Soekarno. Festivalnya, 24 Oktober sampai 1 November (2015). Membawa film Mencari Hilal, untuk bersaing dengan film Asia lainnya," sambungnya.

Meski merasa senang dan bangga, Hanung tidak membangun harapan yang tinggi untuk kemenangan Mencari Hilal dalam festival tersebut. Baginya, dengan film itu masuk dalam nominasi saja, berarti para pembuat dan pemain film tersebut telah mencetak prestasi.

"Masuk kompetisi buat saya luar biasa, karena TIFF termasuk festival besar. Kalau kita terlalu banyak (berharap), nanti enggak bagus," ujar suami dari Zaskia Adya Mecca, artis peran, produser film, dan pebisnis fashion perempuan berhijab, ini.

Selain Hanung, Salman Aristo, Raam Punjabi, Putut Widjanarko, dan Denny JA juga menjadi produser film yang disutradarai oleh Ismael Basbeth dan dibintangi oleh Oka Antara tersebut.