Limbad Disebut 'Seolah-olah Debt Collector'
Ibrahim berharap kasusnya tersebut bisa cepat terungkap.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, PALMERAH - Ibrahim Husein yang mengadukan pesulap Limbad (43) ke Polrestro Jakarta Utara pada 24 September, mempertanyakan perkembangan laporannya.
Dalam laporan polisi itu Ibrahim menduga Limbad ikut terlibat kasus pencurian mobilnya merek Honda Jazz abu-abu bernomor polisi E 1717 PD.
Sebelum dibawa kabur pelaku, mobil milik Ibrahim terparkir di Apartemen French Walk Tower Lourdnes, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ibrahim adalah penghuni apartemen yang tinggal di lantai VI unit F. Ibrahim menduga ada sejumlah kejanggalan kasus pidana itu.
Ibrahim berharap kasusnya tersebut bisa cepat terungkap.
Ilal Ferhard, pengacara Ibrahim, mendatangi Markas Polres Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (28/9) siang, untuk menanyakan perkembangan kasus dugaan pencurian mobil yang melibatkan Limbad.
“Kami heran, kok sampai sekarang dia (Limbad) dan temannya, Linda, dan satu wanita lagi, belum diperiksa polisi,” kata Ilal.
Ilal menuding, ada kejanggalan kasus tersebut. Bahkan muncul dugaan, ada pihak tertentu ingin menghilangkan barang bukti.
Dugaan itu muncul setelah mobil merek Grand Livina abu-abu bernomor polisi F 105 BP yang diduga dipakai para pelaku mendatangi Ibrahim di apartemen dan sempat diamankan polisi, justru telah dikembalikan ke pelaku.
Selain kendaraan Grand Livina, polisi juga menahan mobil Honda Jazz milik Ibrahim sebagai alat bukti kasus pencurian itu.
Saat ini Honda Jazz masih diamankan di kantor polisi.
“Mengapa mobil Grand Livina dilepas. Itu yang dipertanyakan. Seolah-olah ingin menghilangkan barang bukti,” jelas Ilal.
Menurut Ilal, kliennya tidak terlibat utang-piutang dengan Limbad atau pelaku lain.
“Kenal saja tidak. Apalagi sampai terlibat hutang-piutang,” kata Ilal.
Sebelumnya, Muhammad Zakir Rasyidin, salah satu pengacara Limbad, menyatakan, kliennya mengaku tidak pernah diberi tahu alasan dan tujuan sebenarnya ketika diminta Linda menuju ke kawasan Kelapa Gading.
Zakir mengatakan, Limbad baru diberi tahu oleh Linda setelah sampai di apartemen.
“Ibu Linda ini mengatakan ke Master (Limbad), kedatangannya untuk menemaninya menemui Ibrahim karena terkait utang-piutang,” kata Zakir ketika dihubungi terpisah, kemarin.
Setahu Zakir, Linda belum lama mengenal Limbad. Limbad justru akrab dengan suami Linda.
Segera Diperiksa
Penjelasan Zakir dikuatkan Ilal. Salah satu pekerja di apartemen Ibrahim menjelaskan pada Ilal bahwa, dari pengakuan Linda, diketahui suami Linda adalah teman bisnis Ibrahim yang sudah mengenal dekat.
Sedangkan Ibrahim dan Limbad tidak saling kenal. “Seolah-olah Limbad ini datang ke apartemen seperti debt collector,” kata Ilal.
Saat kejadian sepekan lalu, Ilal juga mendapatkan informasi, Limbad mengancam pekerja di apartemen Ibrahim.
“Ancamannya berupa ucapan, ‘Beberapa hari lagi kamu akan mati.’ Dia (Limbad) mengucapkan itu ketika menanyakan keberadaan Ibrahim,” ucap pengacara yang pernah menikah dengan Regina, teman dekat pengacara Farhat Abbas, ini.
Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi belum memastikan jadwal pemanggilan Limbad. Keterangan pesulap asal Tegal, Jawa Tengah, berjuluk Master of Fakir tersebut dianggap perlu terkait kasus pencurian mobil milik Ibrahim.
Apalagi Limbad jelas terekam kamera closed circuit television (CCTV) saat berada didalam lift apartemen.
Sebelum Limbad, Susetio menyatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi yang mengetahui kejadian itu.
Lima saksi tersebut adalah dua petugas keamanan, dua pekerja rumah-tangga dan seorang pengemudi pribadi.
“Proses pemeriksaan saksi akan kami lakukan,” kata Susetio, kemarin. Polisi juga akan memanggil Linda.
Linda akan diperiksa karena mobil Ibrahim ditemukan polisi di rumah Linda di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Susetio menegaskan, kepolisian tidak akan terlibat terlalu jauh dalam perkara dugaan utang-piutang antara Ibrahim dan Linda, atau Limbad.
“Kami hanya akan proses tindak pidana pencurian saja. Yang harus dibuktikan adalah, ada barang yang diambil paksa,” jelas Susetio.
Terkait rencana polisi memeriksa Limbad, Zakir belum mau bicara.
“Itu nanti saja. Benar Master Limbad terekam kamera CCTV. Tapi kalau dia dituding mencuri mobil, itu fitnah dan tidak benar. Sangat tidak mungkin Master kok ngambil mobil yang begituan,” ujar Zakir.
Ditemui terpisah di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa, Ibrahim meragukan pengakuan Limbad ditemani Linda dan pelaku lainnya, saat mendatangi apartemennya adalah menagih utang.
“Kalau ada anggapan kejadian ini hanya karena utang-piutang, saya minta dibuktikan, apakah ada kaitannya (nagih utang dan mengambil mobil). Kalau dia (Limbad cs) tidak bisa membuktikan, saya akan laporkan balik karena pencemaran nama baik,” kata Ibrahim.(*)