Pentolan Radiohead Samakan Google dengan Nazi
Orang-orang yang memasang iklan bisa mendapat banyak uang, sedangkan para artis tidak mendapatkan bayaran.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Rendy Sadikin
Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Pentolan band alternative asal Inggris, Thom Yorke, terus menyuarakan aspirasinya terhadap industri musik modern.
Baru-baru ini Thom Yorke membandingkan mesin pencari, Google, dengan Nazi.
Dalam sebuah wawancara dengan media Italia, La Repubblica, Thom Yorke mengklaim tidak pernah menggunakan YouTube.
Thom Yorke lebih lebih memilih mendengarkan musik-musik terkini lewat situs berbayar, Boomkat.
Thom Yorke menganggap YouTube bersikap konyol karena menilai AdBlocker tidak adil.
Menurut Yorke hal ini tidak adil karena orang-orang yang memasang iklan bisa mendapat banyak uang, sedangkan para artis tidak mendapatkan bayaran.
Yorke menilai YouTube tidak mempermasalahkan situasi ini, namun mempermasalahkan ketika mereka tidak mendapatkan keuntungan.
Vokalis 47 tahun itu mengaku tidak tahu bagaimana cara mengatasi cara musisi mendapatkan bayaran atas penjualan dan penayangan musik mereka.
“Orang-orang terus bilang ini sebagai sebuah era di mana musik itu gratis. Itu tidak benar. Para pembuat jasa meraup keuntungan, Google, YouTube. Mereka mendapat banyak uang,” kata Yorke seperti dikutip Tribunnews.com dari The Independent.
“Mereka mengambil kendali seperti apa yang Nazi lakukan selama Perang Dunia II. Sebenarnya ini seperti apa yang semua orang lakukan selama perang, bahkan orang Inggris, mencuri kesenian negara-negara lain,” imbuh musisi yang juga aktivis lingkungan hidup itu.