Sukmawati Berencana Bikin Film Soekarno dari Skenario yang Dibuat Sendiri
Meski belum bisa memastikan waktu produksinya, Sukmawati sudah menyiapkan pembuatan film Bung Karno dari sisi berbeda.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah Soekarno: Indonesia Merdeka garapan Hanung Bramantyo dan Soekarno versi sutradara Viva Westi, kisah perjuangan dan hidup Proklamator Republik Indonesia itu akan kembali diceritakan di film.
Sukmawati Soekarnoputri (64), salah satu putri Soekarno, berencana membuat film tentang ayahnya. Meski belum bisa memastikan waktu produksinya, Sukmawati sudah menyiapkan pembuatan film Bung Karno --sapaanSoekarno-- dari sisi berbeda.
“Saya sudah siapkan skenario film Bung Karno versi saya sejak 1996,” kata Sukmawati di sela menunggui cucu kedua, Pelangi Mayapada Putra, yang baru dilahirkan di Ruang 223 RS Hermina, Bogor, Jawa Barat, akhir pekan kemarin.
Pelangi adalah anak pertama Said Muhammad Putra Al Hadad alias Putra (anak Sukmawati dari Helmi Syarief), dan Ajeng Mariam Al Zahra.Putra dikenal sebagai gitaris band blues yang bersolo karier dan kerap bermain musik di Amerika Serikat.
Jika Hanung menceritakan masa muda hingga kala Bung Karno memerdekakan Indonesia, dan Viva mengisahkan sisi humanis Bapak Bangsa tersebut saat diasingkan di Ende, Nusa Tenggara Timur, Sukmawati berencana menceritakan utuh Bung Karno sejak lahir hingga wafatnya.
“Skenario film Bung Karno ini saya tulis lebih dari 200 halaman. Pasti durasi waktu filmnya sangat panjang,” kata adik kandung mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri ini.
Lantaran durasi film Bung Karno versinya berdurasi panjang, Sukmawati memikirkan pemilihan cerita yang pas.
Selain angle cerita yang menarik, Sukmawati juga masih menunggu investor yang mau membiayai seluruh pembuatan filmnya tersebut.
“Mimpi saya jadi lama diwujudkan karena dana membuat filmBung Karno tidak murah, bisa sampai puluhan juta Dollar AS,” katanya.
Sukmawati berharap, film Bung Karno versinya bisa ditonton masyarakat tidak hanya di Indonesia, tapi juga AS dan Republik Rakyat Tiongkok. “Bung Karno itu layak disandingkan Mahatma Gandhi,” ujar Sukmawati.