Arist Merdeka Setuju Kisah Engeline Difilmkan Asal tidak Berorientasi Bisnis
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengaku telah mengetahui rencana pembuatan film tentang Engeline.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengaku telah mengetahui rencana pembuatan film tentang Engeline.
Bahkan dirinya sempat dihubungi oleh pihak penggagas film, namun sampai saat ini ia belum pernah bertemu secara langsung.
"Iya saya mendengar dari beberapa orang tentang pembuatan film itu, dan saya sempat dihubungi salah seorang penggagas film Engeline, tapi saya belum bertemu. Gagasan itu saya dengar sekitar dua minggu lalu," terang Arist saat dihubungi Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Kamis (7/1/2016) malam.
Dalam komunikasi bersama si penggagas film, diceritakan Arist, dia dimintai pendapat terkait kisah kasus Engeline yang akan diangkat ke layar lebar.
Dari percakapan awal tersebut, Arist mempersilakan saja asal tujuan pembuatan film tersebut untuk membangun kesadaran publik bahwa kekerasan terhadap anak adalah kejahatan yang sangat luar biasa.
"Saya ingin sampaikan itu, apa yang terjadi dalam diri Engeline atau anak-anak Indonesia, representasinya pada kasus Engeline. Sekali lagi, saya tekankan asal tujuan film itu untuk membangun kesadaran publik, dan film itu sebagai media kampanye anti kekerasan terhadap anak. Saya mendukung sekali kalau tujuannya bukan sekadar orientasi bisnis," jelasnya.
Baginya, untuk mengangkat ke dalam film kisah seseorang seperti Engeline, perlu persetujuan beberapa pihak, terutama orangtua kandung Engeline.
Mengenai kisah kehidupan Engeline menjadi rebutan rumah produksi untuk memfilmkannya, Arist menyatakan tidak setuju karena orientasinya menjadi condong ke bisnis.
"Saya sangat setuju kalau diangkat ke layar lebar dengan tujuan membangun kesadaran publik agar kasus Engeline tidak terulang lagi. Jadi, kasus itu dipakai sebagai momentum untuk berbicara antikekerasan terhadap anak," tegasnya.
Tetapi jika pihak rumah produksi memanfaatkan kasus Engeline bukan untuk penyadaran dan edukasi antikekerasan terhadap anak, Kommas PA mengecam keras.
"Tetapi sekali lagi kami belum diajak berdiskusi soal itu," kata Arist Merdeka Sirait.