Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

MUI: Agnes Monica Tidak Salah, Tulisan Arab yang Ada di Bajunya Artinya Persatuan

Majelis Ulama Indonesia (MUI), menilai busana transparan bertuliskan bahasa arab yang digunakan penyanyi Agnes Monica tidak salah.

Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in MUI: Agnes Monica Tidak Salah, Tulisan Arab yang Ada di Bajunya Artinya Persatuan
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Penyanyi Agnes Monica Muljoto atau Agnez Mo saat menghadiri acara I Fashion Festival di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015). Pada kesempatan itu Agnez Mo menerima Lifestyles Awards dibidang musik, penghargaan tersebut diberikan kepada wanita Indonesia yang memberikan inspirasi serta berprestasi di berbagai bidang. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI), menilai busana transparan bertuliskan bahasa arab yang digunakan penyanyi Agnes Monica tidak salah.

Menurutnya, tidak ada unsur melecehkan ayat suci Al Quran pada tulisan yang terdapat dibusana Agnes.

Apalagi, tulisan tersebut hanyalah bahasa Arab pada umumnya.

"Saya lihat Agnes tidak salah. Kalau soal bahasa Arab itu kan tidak berarti bahasa Al Quran," terang Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Cholil Nafis saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (12/1/2016) malam.

"Oleh karena itu, kita harusnya bisa bedakan dulu mana bahasa Arab Al Quran, mana bahasa Arab untuk pemakaian," sambungnya.

Cholil menambahkan, apa yang digunakan penyanyi yang juga akrab disapa Agnez Mo saat mengisi acara ulang tahun salah satu stasiun televisi swasta itu hanyalah tulisan arab biasa, yang memiliki arti persatuan.

Berita Rekomendasi

"Lalu yang dipakai Agnez itu bahasa Arabnya kesatuan. Sama dengan PBB itu Al Muttahidah. Oleh karena itu, saya berbaik sangka apa yang dipake Agnez itu bukan melecehkan Al Quran," tutur dia.

Cholil juga berpesan kepada masyarakat, agar tidak mudah beraktif secara berlebihan terhadap sesuatu yang dinilai simbol agama.

"Kepada masyarakat hendaknya lebih kritis dan tidak reaktif terhadap sesuatu yang dikira simbol agama. Kita harus bisa bedakan mana yang simbol agama, mana yang hanya karena mirip. Lalu jangan cepat memaki orang, atau salahkan orang ya," imbuh Cholil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas