Soal Terorisme, Ahmad Dhani: Negara Hanya Berfungsi Sebagai Obat Nyamuk Semprot
Teroris di negara kita itu adalah sodara se Bangsa kita juga. bkn seperti teroris di US &Eropa;(99,9% orang Indo gak mikir sampe kesini)," tulisnya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Artis musik Ahmad Dhani kembali mengutarakan pemikirannya terkait aksi penembakan dan peledakan bom yang dilakukan kelompok teroris di sekitar kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1/2016).
"Teroris di negara kita itu adalah sodara se Bangsa kita juga...bkn seperti teroris di US &Eropa... (99,9% orang Indo gak mikir sampe kesini)," tulis Ahmad Dhani melalui akun Twitter-nya @AHMADDHANIPRAST, Minggu (17/1/2016).
Dhani berpandangan bahwa negara telah gagal membendung pengaruh terorisme di masyarakat.
"Artinya Negara selama ini GAGAL melindungi anak Bangsa dr serangan pemikiran2 Radikal...masa anak bangsa sendiri yg jd teroris?? mikir dong," tulis dia.
"Negara hanya berfungsi sebagai obat nyamuk semprot...ada nyamuk semprot...besok nya nyamuk datang lagi... #mikir."
"Negara tdk bisa berpikir bgmn cara supaya genangan air tempat nyamuk berkembang biak itu tdk ada lagi dan lagi #PresidennyaBingung?," tulisnya lagi.
Karena itu, kata Dhani, ia mempertanyakan apakah pemerintah sudah bisa melindungi rakyatnya dari pengaruh radikalisme teroris.
Bahkan, Dhani mengaku bersedia menjawab jika pemerintah merasa bingung mengatasi permasalahan tersebut.
"Kalo Negara Bingung...blh tny saya...saya kasi pencerahan ...saya pernah bicara ini di dpn Jenderal2 Amrik.Dept Pertahanan Amerika Oct 2006," tulisnya.
"Kita pasti telah "lalai" sehingga Anak Bangsa Negeri ini menjadi TERORIS dan nge bom negaranya sendiri.... #mikir," tambah dia.
Di sisi lain, Dhani berencana untuk meluruskan pernyataan maaf kepada ISIS yang pernah ia kicaukan pada 15 Januari 2016.
BACA: Ahmad Dhani: Kalau Memang ISIS, Ya Udah Kita Minta Maaf Aja
Bos Republik Cinta Management itu akan menggelar jumpa pers di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (17/1/2016) sore.
Tri Susanto Setiawan/Kompas.com