Cerpenis Yusri Fajar Serius Gugat Penyanyi Glenn Fredly
Cerpenis Yusri Fajar bakal menggugat Rumah Produksi Visinema Pictures pimpinan penyanyi Glenn Fredly terkait hak cipta intelektual.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Aflahul Abidin
TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Yusri Fajar siap menggugat Rumah Produksi Visinema Pictures di mana Glenn Fredly menjadi produser film berjudul "Surat dari Praha" tetap dirilis pada 22 Januari 2016.
Yusri adalah penulis buku kumpulan cerpen berjudul sama dengan film tersebut dan rencananya gugatan itu dilayangkan setelah tak ada lagi dialog lanjutan tentang dugaan pencurian hak intelektual.
Pada 9 Agustus 2015, Yusril bertemu kuasa hukum Visinema Pictures tapi tak menemui titik temu dan setelah itu tidak ada dialog lanjutan seperti yang dijanjikan sebelumnya.
"Kami merasa kecewa karena mereka akan merilis film itu dalam waktu dekat," kata Farid Ramdani, kuasa hukum Yusri, kepada wartawan, Rabu (20/1/2015).
Yusri menunjukkan sampul buku kumpulan cerpennya yang identik dengan gambar film yang diproduksi Visinema Pictures. SURYA/AFLAHUL ABIDIN
Ia mengatakan, beberapa bukti sudah dikumpulkan sebagai bukti pencurian hak intelektual tersebut, di antaranya sampul buku kumpulan cerpen yang sama dengan gambar film pertama sebelum direvisi.
Gambar itu dinilai identik karena menunjukkan beberapa kesamaan.
Di sampul buku, terlihat dua orang berdiri tampak jauh berlatar belakang Jembatan Charles, salah satu bangunan ikonik di ibu kota Republik Ceko, sementara sampul lama film “Surat dari Praha” menunjukkan suasana mirip namun berbeda sudut pandang.
“Perbedaan lainnya cuma di sampul buku itu foto dengan warna asli, sementara sampul film yang lama nuansa warnanya bekresan vintage,” kata Farid.
Dari sisi konten, benang merah dalam trailer film juga diduga memiliki kemiripan dengan satu dari tiga belas cerpen yang termuat dalam buku itu.
“Ceritanya dari yang saya lihat sama. Yakni berlatar belakang kondisi politik tahun ’65 dengan setting Praha. Media yang dipakai untuk berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia juga sama yaitu surat,” sambung Yusri.
Yusri berharap itikad baik rumah produksi untuk berdialog kembali dengan dirinya dan pengakuan mereka jika memang pembuatan film Surat dari Praha terinspirasi dari buku kumpulan cerpennya.
"Kalau memang begitu, harus ada pengapresiasian karya sastra,” kata dosen Universitas Brawijaya itu.
Yusri berujar, penyusunan cerpen tersebut dimulai saat ia baru mengunjungi Praha.
Dalam cerpennya, orang yang ia angkat sebagai tokoh utama berstatus sebagai mahasiswa berasal dari kisah nyata dan bukan rekaan dan kisah serupa ada dalam film “Surat dari Praha”.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.