TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi dan pencipta lagu Lady Gaga (29) dipercaya untuk membawakan "Tribute to David Bowie", segmen penghormatan bagi mendiang artis musik legendaris David Bowie dalam pergelaran Grammy Awards 2016.

Grammy Awards 2016 akan diadakan di Staples Center, Los Angeles, California, AS, pada Senin (15/2/2016) malam waktu setempat.

Rancangan itu diumumkan oleh pihak penyelenggara Grammy Awards 2016 pada 2 Februari 2016 waktu setempat.

Ken Ehrlich, produser pergelaran Grammy Awards 2016, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa sedianya Gaga sudah diminta untuk membawakan "Tribute to David Bowie" dengan menempatkan Bowie sebagai legenda hidup.

Namun, pada pada 10 Januari 2016 waktu setempat, Bowie meninggal dunia di Manhattan, New York, AS, dalam usia 69 tahun.

Begitu mengetahui Bowie telah tiada, Ehrlich segera membahasnya dengan Gaga dan manajernya serta mengubah "Tribute to David Bowie" menjadi segmen penghormatan untuk legenda yang sudah berpulang.

"Kami telah memesan Lady Gaga pada acara tahun ini, tetapi ketika David meninggal, segera kami tahu kami harus mengubah rencana," tutur Ehrlich.

Gaga pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap Bowie. Menurut Gaga, Bowie selalu mampu menyampaikan pesan melalui lagunya.

"Ketika saya jatuh cinta kepada David Bowie, ketika saya tinggal di Lower East Side (New York), saya selalu merasa bahwa keglamorannya merupakan sesuatu yang ia gunakan untuk mengekspresikan pesan dan untuk penyembuhan jiwa, " ujar Gaga.

Dengan "Tribute to David Bowie"-nya, Gaga tidak akan menjadi penampil pembuka Grammy Awards 2016. Namun, mungkin, ia akan beraksi enam atau tujuh menit.

Ehrlich mengatakan, "Setidaknya, tiga atau empat lagu."

Nil Rodgers akan menjadi pengarah musik pada segmen itu. Rodgers pernah bekerja sama dengan Bowie untuk hit Bowie yang berjudul "Let's Dance" (1983).

Ehrlich juga mengatakan bahwa penampilan pelantun "Bad Romance" tersebut akan menjadi penghormatan tersendiri bagi Bowie, terutama mengenai musik, tanpa mengabaikan pengaruh Bowie terhadap fashion dan budaya pop secara luas.

Dian Reinis Kumampung/Kompas.com