Gumira Ajidarma Kena 'Kibul' Dian Sastrowardoyo dan Abimana Aryasatya
Seno yakin bahwa kedua artis tersebut mampu menghidupkan tokoh-tokoh Sukab dan Alina dari kisah Sepotong Senja untuk Pacarku.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Dua artis peran, Dian Sastrowardoyo (33) dan Abimana Aryasatya (33), diakui oleh sastrawan senior Tanah Air Seno Gumira Ajidarma (58) mampu menipunya dengan penghayatan mereka ketika membacakan cerita pendek Trilogi Alina.
"Ukurannya gini, kalau sampai yang ngarang aja kena kibul, itu artinya (mereka) hebat," tutur Seno dalam wawancara sesudah acara peluncuran bukunya, Sepotong Senja untuk Pacarku, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (13/2/2016).
"Saya tidak merasa seperti yang ngarang, yang tahu semua. Saya merasa seperti orang baru. Ya, itu tandanya mereka berhasil menciptakan kembali (ceritanya)," tuturnya lagi.
Itu pula yang menjadi alasan mantan jurnalis tersebut memilih Dian dan Abimana untuk menceritakan kembali cerpen-cerpennya itu.
Seno yakin bahwa kedua artis tersebut mampu menghidupkan tokoh-tokoh Sukab dan Alina dari kisah Sepotong Senja untuk Pacarku.
Begitu pula ketika ia meminta aktor kawakan dan budayawan Butet Kartaredjasa ambil bagian dalam pembacaan cerpennya itu.
"Enggak usah pakai pertimbangan, pasti bagus. Gitu aja," ucapnya.
Trilogi Alina merupakan karya Seno yang terdiri dari cerpen berjudul "Sepotong Senja untuk Pacarku" (1991), yang dibacakan Abimana; "Jawaban Alina" (2001) oleh Dian; dan "Tukang Pos dalam Amplop" (2001) oleh Butet.
Andi Muttya Keteng Pangerang/Kompas.com