TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengundang DS (17) korban pelecehan seksual dari tersangka Saipul Jamil untuk dilakukan rehbilitasi awal.

Selain itu, KPAI juga konsen untuk mendampingi DS dalam memulihkan kondisinya.

"Ada tiga aspek yang akan kita pulihkan keadaan DS sebagai korban," kata Ketua KPAI, Dr M Asrorun Ni'am Sholeh MA kepasa wartawan di gedung KPAI di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).

Tiga aspek tersebut diantaranya adalah rehabilitasi, pendidikan, dan pemulihan hak - hak dasar anak.

"Pertama soal rehabilitasi. Kita rehabilitasi karena DS masih mengalami traumatik yang sangat berat dan butuh trauma healing untuk menyembuhkannya," tambahnya.

Lanjut Asrorun Niam, kedua, mengenai pendidikan. KPAI akan membantu pendidikan DS yang masih tidak bisa mengikuti pelajaran.

"Kita sudah meminta dispensasi ke sekolah dan Kementerian Pendidikan daerah Jakarta Utara agar diberikan dispensasi sampai DS pulih dari traumanya. Karena DS sedang menempuh pendidikan akhir atau SMA," ucapnya.

Untuk aspek yang ketiga, mengenai pemenuhan hak dasar, keamanan, kehidupan sosial, dan bebas dari stigma atau labeling.

"Bagaimana DS kembali dinilai baik oleh masyarakat sekitar terutama oleh lingkungan dan teman - teman disekolahnya," tandasnya.

Dalam hal ini, KPAI tetap konsen untuk mendampingi korban dibawah umur terhadap kekerasan seksual tertutama bagi DS dalam kasus pelecehan seksualnya. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)