Pemenang Oscar 2016 Ditentukan dengan Mekanisme Seperti Ini
Sistem penjurian yang dilakukan di Academy Award atau lebih dikenal Oscar ternyata melibatkan banyak orang.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Melibatkan ribuan juri, nama-nama pemenang Oscar tersimpan rapi dalam amplop rahasia, sehingga hasilnya tidak bocor ke publik kecuali dua orang juri utama ini! Wah siapa dia?
Sistem penjurian yang dilakukan di ajang penghargaan prestisius di bidang perfilman Hollywood, Academy Awards atau lebih dikenal Oscar ternyata melibatkan banyak orang.
Dengan juri yang jumlahnya ribuan orang, mereka berkumpul dalam ruang tertutup dan mendiskusikan siapa pemenang pilihan mereka. Namun, prosesnya, tidak sesederhana itu.
Untuk memperoleh nama yang dibacakan pada Minggu (28/2/2016) waktu setempat atau Senin (29/2/2016) hari ini, ribuan juri yang terlibat memilih pemenang dengan menyetorkan pilihannya dalam sebuah amplop tertutup.
Namun hingga amplop Oscar dibuka, hanya ada dua orang yang mengetahui siapa nama pemenangnya dari jauh-jauh hari.
Kedua orang tersebut, adalah akuntan dari firma PricewaterhouseCoopers, yang menjadi rekanan penyelenggara, yaitu Academy of Motion Picture Arts and Sciences, mereka menghitung suara untuk penyelenggaraan Academy Awards selama 82 tahun terakhir.
Nah, pada tahun ini, dua nama orang yang mengetahui rahasia pemenang Piala Oscar jauh-jauh hari adalah Martha Ruiz and Brian Cullinan.
Seperti dilansir dari ABC News, Jumat (27/2) lalu keduanya membongkar rahasia bagimana cara menentukan pemenang Oscar selama ini, teknisnya antara lain:
6.261 Surat Suara
Persis setelah dafar nominasi Oscar 2016 diumumkan akhir Januari lalu, pihak Academy mengirim 6.261 surat suara pada masing-masing anggotanya. Para anggota ini adalah para pekerja film yang dinyatakan telah memenuhi sejumlah persyaratan dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences.
Sekitar 6 ribu anggota yang dapat memilih untuk mengirim vote secara eletronik atau lewat kertas. Voting elektronik memang baru diperkenalkan tiga tahun lalu, dan masih banyak anggota Academy yang memilih untuk menuliskan pilihan di atas kertas.
Tahun ini, batas waktu memasukan suara mereka, adalah Selasa (23/2) lalu pukul 5.00 sore waktu setempat. Namun dari kabar yang beredar nantinya ke-6261 juri akan dibuat lebih bervarasi lagi mengingat adanya isu rasis yang menyebut-nyebut ajang ini hanya untuk orang-orang kulit putih.
Rahasia Kantor Pos
Seperti dikabarkan sebelumnya, para pekerja film Hollywood meski sudah punya sistem elektronik, pemungutan suara pemilihan Oscar lewat kertas masih menjadi favorit anggota, untuk itu, meski sediki repot PricewaterhouseCoopers meminta bantuan layanan pos untuk mengantarkan surat suara langsung kepada para pemilih satu per satu.
Setelah diisi dengan lengkap, surat ini lantas dimasukkan dalam amplop yang dilengkapi kode pengaman untuk mencegah pemalsuan surat suara ketika pengembalian. Terakhir, para petugas pos bertemu di lokasi rahasia dan menyerahkan surat suara pada PricewaterhouseCoopers.
"Kami nggak pernah mengumumkan di mana lokasi pemilihan dan penghitungan suara," kata Brian Cullinan.
Brankas Biometrik
Untuk mengamankan surat suara jelang perhitungan, Brian Cullinan dan Martha Ruiz ternyata punya mekanisme keamanan yang khusus dalam menyimpan surat suara yang masuk. Mereka menggunaan Brankas Biometrik.
“Kami punya brankas. Kami punya banyak ruangan yang dilengkapi sistem pengamanan, kunci biometrik dan banyak hal lainnya. Kalau satu pintu terbuka terlalu lama, polisi langsung datang," kata Cullinan lagi.
Dibantu dengan tim penghitung surat suara, masing-masing anggota tim hanya menghitung sebagian surat suara. Penghitungan total surat suara dan pemutusan pemenang, dilakukan oleh berdua hanya oleh Brian dan Martha. Karena itu, hanya mereka berdua yang mengetahui pemenangnya.
Amplop Pemenang itu
Sudah mendapatkan hasilnya, Martha Ruiz and Brian Cullinan tidak main-main soal keamanan amplop berisi nama-nama pemenang Oscar tersebut sehingga tiba dengan selamat di lokasi acara.
Denga strategi penyimpanan berlapis, dua set amplop itu telah dibagi ke dalam dua koper. Brian dan Martha masing-masing akan memegang satu koper yang berisi satu set pemenang Oscar. Lalu keduanya akan menaiki kendaraan dengan kawalan polisi, yang mengambil jalur berbeda ke Dolby Theatre.
"Apa pun yang terjadi, setidaknya satu dari kami akan sampai ke tempat acara," katanya jelang ke lokasi malam puncak Piala Oscar.
Bahkan di sepanjang acara pun, keduanya tidak bisa bersantai. Mereka terus mendampingi koper tersebut, dan menyerahkannya pada Chris Rock tepat sebelum mereka naik ke atas panggung.
"Koper itu sama sekali tidak lepas dari sisi saya. Nggak cuma itu, saya juga dikawal kepolisian Los Angeles saat berada di belakang panggung," jelasnya.