Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Trik Agar Penonton Cinta Sosok Kartini

Sutradara film Surat Cinta untuk Kartini, Azhar Kinoi Lubis, mengungkapkan rahasianya agar penonton mencintai sosok Kartini yang sesungguhnya.

Penulis: Yurike Budiman
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Trik Agar Penonton Cinta Sosok Kartini
TRIBUN/DANY PERMANA
Sutradara Film Surat Cinta Untuk Kartini, Azhar Kinoi Lubis, berbincang tentang film tersebut saat berkunjung ke redaksi Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (15/4/2016). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara film Surat Cinta untuk Kartini, Azhar Kinoi Lubis, mengungkapkan rahasianya agar penonton mencintai sosok Kartini yang sesungguhnya.

Melalui filmnya yang akan tayang perdana pada 21 April 2016 nanti, Kinoi mengatakan dirinya menggarap film yang membuat orang mencintai tokohnya dulu.

Tokoh dalm film tersebut adalah RA Kartini yang diperankan Rania Putri dan juga Chicco Jerikho yang menjadi tukang pos.

"Lebih baik kita buat film yang bikin orang mencintai dulu. Orang jatuh cinta pada tokoh pasti kita akan cari tahu itu."

"Kita buat penonton dibawa Chicco kemana-mana dulu mengenal sejarah, biar orang lebih mengenal Kartini," ujarnya saat berkunjung ke kantor Tribunnews.com bersama tim MNC Picture, Jumat (15/4/2016).

Kinoi mengungkapkan film yang berdurasi 118 menit tersebut memang dikemas dengan cerita fiksi.

Berita Rekomendasi

"Fiksi tapi tidak mengada-ngada juga, tetap diriset dan analisis, kita tidak tabrakkan sejarah yang ada justru seperti kata Bung Karno, Jas Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah. Perlahan-lahan kita mengenalkan penonton pada sosok Kartini," tuturnya.

Ia menambahkan sudut pandang yang diambil dari seorang tukang pos bisa mewakili cinta kita pada RA Kartini.

"Ya pesannya juga mewakili cinta kita semua untuk Kartini. Perjalanan Sarwadi (Chicco Jerikho) untuk bertemu Kartini, juga karena dia tahu ada seorang wanita yang visi misinya begitu mulianya. Dia cari tahu itu semua," tutur Kinoi.

Film ini juga membantu penonton mengetahui batasan berhubungan yang sangat berbeda dengan anak remaja zaman sekarang.

"Sekarang pacaran bisa pegang tangan, jatuh cinta bisa bersentuhan. Tapi di film ini kita bikin Chicco gak bisa bersentuhan sama sekali dengan sosok Kartini karena adanya kasta, beliau seorang ningrat sedangkan Sawardi seorang pribumi," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas