TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jupiter Fortissimo (34) ditangkap oleh Polsek Taman Sari, Jakarta Barat karena kedapatan memiliki satu paket narkotika jenis sabu seberat 0,54 gram, pada Selasa 11 Mei 2016.

Sehari setelah penangkapan, pihak Jupiter --panggilan Jupiter Fortissimo-- meminta untuk hukumannya di rehabilitasi. Permohonan tersebut diterima oleh Polsek Taman Sari.

Rencananya, Jupiter akan menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO). Karena kekurangan biaya, Jupiter memilih untuk rehabilitasi di Lido, Sukabumi karena milik negara.

"Nggak jadi (di RSKO Fatmawai), karena faktor pertimbangan biaya," ujar Fransisca Indrasari kuas hukum Jupiter, saat dihubungi Warta Kota melalui pesan singkat, Jumat (13/5/2016).

Fransisca menambahkan, bila melakukan rehabilitasi di RSKO Fatmawati, Jupiter harus merogoh kocek dari kantongnya sendiri, selama menjalani rehab.

Karena keuangannya menipis, Jupiter memilih tempat rehab yang sudah disediakan oleh negara.

"Biaya perawatan direhab (bayar sendiri) karena kekurangan biaya jadi di Lido saja," ujarnya.

Lanjut Fransisca, Jupiter sangat senang bisa direhab agar bisa terlepas dari jeratan narkotika.

Ia mau secepatnya bisa menjalani hal tersebut dan tidak lagi di dalam tahanan Polsek Metro Tamansari.

"Dia (Jupiter) senang. Semoga bisa secepatnya (direhabilitasi)," ucapnya.

Seperti diketahui, Jupiter Fourtissimo ditangkap polisi Polsek Taman Sari, Jakarta Barat, saat sedang pesta sabu di tempat karaoke, Selasa dini hari (10/5/2015), sekitar pukul 01:00.

Saat diperiksa, Jupiter kedapatan memiliki satu paket sabu seberat 0,54 gram. Tak sendiri, Jupiter ditangkap bersama bandar sabu berinisial F, yang kedapatan memiliki 3 paket sabu.

Sehari setelah penangkapan, Rabu (11/5/2016) Jupiter mengajukan rehabilitasi dan akhirnya diterima. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)