Tayang Perdana, The Angry Birds Mampu Raup 43 Juta Dolar AS
Film animasi yang lama ditunggu kehadirannya, The Angry Birds Movie, akhirnya rilis di Indonesia mulai 13 Mei 2016.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK-- Film animasi yang lama ditunggu kehadirannya, The Angry Birds Movie, akhirnya rilis di Indonesia mulai 13 Mei 2016.
Di Amerika Serikat (AS), film ini baru akan dirilis pada 20 Mei mendatang.
Bagi pencinta atau siapa saja yang pernah memainkan permainan Angry Birds, di telepon pintar maupun tablet, ada kegairahan melihat game besutan Rovio Entertainment yang berbasis di Finlandia itu menjelma menjadi karakter layar lebar.
Rovio Entertainment baru saja mengumumkan bahwa film itu telah meraup 43 juta dolar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan pembukaannya dan merangsek di posisi No. 1 di 37 pasar dunia.
Rovio mengatakan film yang mencatat rekor luar biasa dalam film animasi mulai ditayangkan pada Mei.
Rovio berharap mendulang rekor satu miliar konsumen dalam 50 pasar yang berbeda melalui kemitraan dengan 20 merek , termasuk H&M, McDonald’s, Lego, Walmart, dan PEZ.
Rovio menghabiskan 73 juta dolar AS untuk pembuatan fitur film itu sendiri.
Sedanngkan Angry Birds sendiri telah dikenal sebagai permainan yang sangat populer dari anak-anak hingga dewasa. Game yang sudah diunduh lebih dari 3 Milyar kali di seluruh dunia.
"Penerimaan yang luar biasa dunia box office pada hari Sabtu. Karena film ini telah mendapatkan perhatian luar biasa dengan kenaikan besar jumlah penonton dari Jumat lalu," Rovio mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Berikut adalah beberapa hasil di setiap pasar sejauh ini, menurut Rovio:
Rusia: 5,7 juta dolar AS
UK: 3 juta juta dolar AS
Jerman: 2, 9 juta juta dolar AS
Meksiko: 2, 9 juta juta dolar AS
Brasil: 2, 7 juta juta dolar AS
Spanyol: 2. 1 juta juta dolar AS
Australia: 2 juta juta dolar AS
Perancis: 1, 9 juta juta dolar AS
Peru: 1, 4 juta juta dolar AS
Argentina: 1, 4 juta juta dolar AS.
Tidak Galak
Dalam film The Angry Birds Movie, para sutradara dan penulis naskah Jon Vitti menciptakan karakter tiga dimensi, jalan cerita, dan habitat para burung. Tak semua burung lantas diciptakan pemarah dan galak.
Kisah berpusat pada Red, burung merah, pemarah dan suka mengamuk. Hingga pada suatu peristiwa berujung pada Red harus mengikuti kelas manajemen kemarahan atas perintah pengadilan Pulau Burung.
Di sana, dia bertemu dengan Chuck, Terence, dan Bomb yang juga bermasalah mengendalikan kekuatan mereka.
Chuck yang suka ngebut sembarangan, Bomb yang kadang meledak semena-mena, dan si kalem tapi seram, Terence. Mereka diajar oleh guru Matilda, burung putih.
Sampai kemudian, ketenteraman Pulau Burung terusik dengan kedatangan babi-babi hijau dengan kapal besar.
Warga Pulau Burung yang berpandangan tamu seharusnya diperlakukan dengan ramah dan baik menyambut para babi hijau.
Apalagi babi-babi hijau bermulut manis, suka menggelar pesta, dan memberi hadiah.
Red sebal ketika warga Pulau Burung juga tak memercayai hasil penyelidikan Red bersama teman-temannya bahwa babi-babi hijau itu akan berniat buruk kepada warga pulau. Red dan teman-temannya lalu mengompori warga Pulau Burung untuk marah dan melawan para babi.
Kisah The Angry Birds Movie terbilang sederhana, mudah diikuti, tetapi mengena.
Dalam sebuah wawancara di kanal video khusus film Movies Ireland, sutradara Fergal yang asal Irlandia mengatakan, kesederhanaan gim itu juga yang memberikan keleluasaan bagi sutradara untuk menciptakan dunia baru bagi film Angry Bird dan karakter-karakternya.
Fergal sendiri menyatakan tertarik menggarap Angry Bird lantaran naskahnya yang komedik
Karakter-karakter tiga dimensi yang kuat dan khas juga berhasil diciptakan.
Para pengisi suara ikut menguatkan para karakter, seperti Jason Sudeikis (Red), Sean Penn (Terence), Maya Rudolph (Matilda), Danny McBride (Bomb), Josh Gad (Chuck), serta Peter Dinklage (Mighty Eagle).
"Menerjemahkan" gim ke layar lebar merupakan tantangan tersendiri. Kreator mesti menghidupkan karakter dan kisah dalam gim yang sudah kadung menancap dibenak para pemain gim.
Hal itu sekaligus menjadi "pagar-pagar" yang dapat membenglenggu dan membatasi kreativitas.
Tambahan lagi, ada ekspektasi yang tinggi untuk gim populer sekaligus tuntutan menghibur para penonton film yang bukan merupakan pemain gim.
Bagaimana dengan The Angry Birds Movie? Setelah menonton film ini, Anda dijamin tidak bakal marah-marah dan sebagai gantinya tertawa atau minimal tersenyum. Nah, why so angry? (Indira Permanasari)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Mei 2016, di halaman 24 dengan judul "Burung Pemarah Hinggap di Layar Lebar"(Venturebeat)