TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar pernikahan bekas bintang film ‘panas’ Shinta Bachir (30) yang sedang goyah bukan hanya isapan jempol.

Shinta mengakui bahtera rumah-tangga yang dibangunnya bersama suami sedang bermasalah.

Sejak disebutkan melepas masa lajangnya, Shinta tidak pernah bersedia mengungkapkan jati diri pria yang telah menikahinya secara siri itu.

Ketika ditemui di acara Berkah Ramadan bersama anak yatim dan kaum dhuafa gagasan Hijab Lovers Community di Epicentrum Walk, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/6/2016) sore, Shinta mengakui pernikahannya sedang di uji.

Shinta bahkan meneteskan air matanya setiap mengingat ancaman kehancuran biduk perkawinannya.

Bintang film Mama Minta Pulsa dan Dendam dari Kuburan (2012), serta Kawin Kontrak 3 dan Pulau Hantu 3 (2013) ini mengatakan, ada pihak ketiga yang menganggu kehidupan pernikahannya.

“Masalah ini sebenarnya sudah lama. Banyak yang dia rahasiakan dari saya,” kata Shinta yang kini menutupi tubuhnya dengan hijab.

Hijab dipakainya bukan hanya saat Ramadan ini. Sejak setahun lalu, Shinta sudah memutuskan menutupi tubuh dengan hijab. Apalagi sejak menjadi ibu satu anak, medio Agustus 2015.

Tetesan air mata itu menggambarkan kesedihannya. Namun, selama ini pesinetron ABG Jadi Manten, Bidadari Takut Jatuh Cinta dan Emak Ijah Pengen Ke Mekah (2014) ini mengaku tegar menghadapi ujian hidupnya itu.

“Dia (suami) selalu terlihat baik, tapi saya merasa ada yang dia rahasiakan dari saya,” ujar Shinta.

Sebelum pria itu menikahinya, Shinta kerap dituduh sebagai perebut suami perempuan lain.

Pernikahannya dengan sang suami itu pun dilakukan secara siri lantaran diduga tidak mendapatkan restu istri pertama. Sejauh ini, pernikahan Shinta belum tercatat oleh negara.

Persoalan juga muncul setelah Shinta merasakan, suaminya mulai terlihat berbeda.

Perempuan kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah, 7 Februari 1986, ini mengaku kehilangan sosok suaminya yang dulu.

“Saya merasa kehilangan dia. Dia sering berjanji akan mengubah sikapnya, dan berkali-kali saya memaafkan dia. Tapi kesalahan itu selalu terulang,” ujarnya. (m6)

Selengkapnya, Baca di Harian Warta Kota Edisi Kamis 16 Juni 2016