Saksi Kasus Gatot Brajamusti Batal Diperiksa Polisi
Sejumlah saksi terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal oleh Gatot Brajamusti, batal penuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
Saksi Kasus Gatot Brajamusti Batal Diperiksa Polisi
Laporan Wartawan Tribunnews, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah saksi terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal oleh Gatot Brajamusti, batal penuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini.
Tiga saksi yakni DS, NC dan RA akan kembali diperiksa pada Rabu (19/9/2016) mendatang. Kedua saksi yakni DS dan NC sudah mengkofirmasi berhalangan hadir secara tertulis kepada Polda Metro Jaya.
"Saudari NC diundur tgl 19, dia sudah mengirim surat kepada kami. Kemudian saudari DS berhalangan hadir karena ada kegiatan di luar kota," ujar Kanit 4 Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Teuku Arsya di Ditreskrimun Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2016).
Sementara itu RA batal memenuhi panggilan Polda tanpa pernyataan tertulis.
RA tidak hadir dikarenakan sedang ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Saat ditanya soal rehabilitasi, Teuku Arsya hanya menduga-duga. "Ya mungkin itu bisa jadi salah satu ya," ujarnya.
Para saksi ini memiliki hak untuk meminta pengunduran pemeriksaan sebanyak dua kali. Jika setelah dua ali pemanggilan tidak datang, Polda Metro Jaya akan melakukan pemanggilan paksa.
"Setelah dua kali itu tidak datang memenuhi panggilan kami punya kewenangan untuk dijemput paksa," ujar Teuku Arsya.
Terkait keemilikan senjata api ilegal, Gatot saat ini dikenakan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara.