Ada Aktivitas Pesta Seks di Padepokan Brajamusti? Ini Tanggapan Reza Artamevia
Janda dua anak itu menuturkan, kegiatan di padepokan Brajamusti sangat erat dengan ilmu-ilmu keagamaan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat lalu (9/9/2016) seorang wanita berinisial CT melaporkan tindak kejahatan seksual yang dilakukan guru spiritualnya, Gatot Brajamusti.
Sebelumnya, CT memang pernah bergabung di Padepokan Brajamusti sejak 2007 hingga akhirnya memutuskan untuk keluar di tahun 2011.
CT juga memberikan keterangan, di padepokan Brajamusti sering digelar pesta seks.
Namun Reza Artamevia, penyanyi yang bertahun-tahun juga bergabung di padepokan tersebut membantah adanya aktivitas pesta seks di padepokan guru spiritualnya itu.
"Tidak benar," tegas Reza usai menjalani proses penyelidikan terkait kepemilikan senpi, Gatot Brajamusti, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016).
Reza Artamevia menegaskan, ritual pesta seks sebagai langkah awal seseorang saat memasuki Pesantren Brajamusti iti tidak benar dan tidak pernah terjadi di Padepokan Braja Musti.
"Tidak ada (pesta seks)," jawabnya singkat.
Janda dua anak itu menuturkan, kegiatan di padepokan Brajamusti sangat erat dengan ilmu-ilmu keagamaan.
"Ngaji, solat mbak, ngaji," imbuhnya.
Menanggapi langkah CT dan sejumlah orang yang mengaku sebagai korban perbuatan Gatot Brajamusti ke polisi, Reza tidak mengeluarkan keterangan apapun.
Dia hanya melemparkan senyuman kepada awak media yang berusaha menanyainya.