Musik Keroncong itu Kereen kata Indra Utami Tamsir Usai Tuntaskan Tur di 9 Kota
Indra Utami Konser siap tampil di ibukota sebagai penghujung tour shownya di Jawa dan Bali, dengan menggelar konser di Balai Sarbini, Plaza Semanggi,
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah berkeliling di delapan kota, Indra Utami Konser siap tampil di ibukota sebagai penghujung tour shownya di Jawa dan Bali, dengan menggelar konser di Balai Sarbini Plaza Semanggi, Kamis malam, 6 Oktober 2016 ini.
Dengan mengusung tema “Wanita Indonesia”, konser ini dikemas dengan niat baik dan tak berharap untung (nirlaba), karena di sana tak adanya dukungan sponsor. Miliaran rupiah dihabiskan dari wanita pengusaha property dan catering ini.
“Saya ingin melestarikan musik keroncong asli Indonesia, dan berjuang agar kaum muda mencintai keroncong,“ tuturnya.
Konser tunggal mbak Utami, panggilan penyanyi yang rajin fitness ini, menjadi konser penuh pendekatan artistik. Panggung megah “Saya ingin buktikan konser musik keroncong itu keren! “ katanya.
Dalam konser di beberapa kota sebelumnya, artis kelahiran Blora, Jawa Tengah ini, juga selalu melibatkan seniman daerah, dan berkolaborasi di panggung.
Artis 41 tahun ini mengawali konser di kota kelahirannya, Tanggal 7 September di Gedung Sasana Bhakti Blora, 9 September di Gedung Wanita Semarang, 12 September di Graha Saba Buana Solo, 16 September di XT Square Yogyakarta, 18 September di Taman Budaya Bandung, 20 September di Taman Krida Budaya Malang, 23 September di Pendopo Jayengrono Surabaya, dan 29 September di Taman Werdhi Budaya Art Center Bali.
Cantik dan mempesona, selain memiliki kelebihan ragawi itu, Indra Utami di bernyanyi dengan penuh lintasan teknis. Dia mampu menaklukkan nomor karya Ismail Marzuki berjudul “Wanita” yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, dan jarang disentuh oleh penyanyi keroncong. Dengan jenis suara sopran yang dimilikinya, Indra Utami berani dan melampaui melibas semua kesulitan itu.
Indra Utami konser di 9 kota diiringi Orkes Keroncong (OK) Dewangga Nusantara itu, menampilkan lagu lagu kroncong klasik, seperti “Bengawan Solo” (Gesang), “Roda Dunia” (Gesang), “Dewi Murni” (Sariwono) dan “Kota Sala” (Samsidi)
Indra Utami yang juga dikenal sebagai seorang wanita pengusaha properti di Jakarta ini, juga siap menggosok-gosok emosi penonton dengan nomor standar “Segenggam Harapan” (Budiman BJ), “Pasar Gambir” (Ismail Mazuki) dan “Tanah Air” (Kelly Puspito).
Dalam setiap konsernya, dengan sedikit maupun banyak penonton, Utami mampu melahirkan pertunjukkan yang gayeng.
Ikhwal kemampuan teknis, bagi Utami yang pernah meraih Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award 2013 ini, adalah soal ketekunan dalam berlatih. Tetty Supangat (penyanyi keroncong) dan Uux (salah salah satu personel orkes pengiringnya), merupakan mentor dan motivator yang sering mendampinginya.
Dengan suara sopran yang dikuasainya, Utami menjangkau oktaf-oktaf tinggi tanpa harus menggunakan teknis falseto (suara perut). Termasuk teknik microphone yang dilakukan secara refleks.
Pengamat musik di Semarang, yang membandingkan dengan video clip Utami, menyatakan, kemampuan penyanyi ibu tiga anak ini ternyata lebih bisa dieksplorasi di panggung dalam konsep live ketimbang di studio rekaman.
Ikhwal melibatkan seniman setempat untuk membuat nuansa lokal agar dipertahankan untuk beberapa kota berikutnya, seperti Solo, Jogjakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Jakarta dan Bali .
Misalnya saat di Semarang mengajak seniman Totok Ngesti untuk lagu “Enthit” (Anjar Any). Meski hanya satu lagu, tapi cukup sebagai oase kejenakaan.
Hal yang sama mesti harus dilakukan dengan mengajak seniman setempat misalnya untuk konser di Jakarta, Bandung dan Denpasar yang penontonnya bukan saja saja dari etnis Jawa.
Apa yang dilakukan Utami pada konser ini adalah sumbangsih kecil bagi dunia musik keroncong di Indonesia. “Karena musik keroncong adalah musik asli dari Indonesia. Apa yang saya lakukan ini agar bisa menjadi inspirasi bagi seniman terutama generasi muda agar musik keroncong tidak saja dikenal di Indonesia tapi juga di dunia,” kata Indra Utami Tamsir.
Indra Utami Tamsir datang pada saat yang tepat, yakni ketika musik keroncong semakin tak mendapat tempat di industri musik Indonesia. Setidaknya ia bisa menambah deret penyanyi keroncong wanita papan atas negeri ini, setelah Waljinah, Sundari Sukotjo atau Tuti Tri Sedyo.
Sebagaimana yang didendangkan pada lagu karya Budiman BJ “Segenggam Harapan”, apa yang dilakukan Utami dalam konser ini adalah segenggam harapan untuk musik keroncong di Indonesia.
Tapi pencapaian artistik dalam wujud konserto saja ternyata tidak cukup. Karena konser sebesar ini (untuk musik keroncong) perlu didukung publikasi yang komprehensif, agar konser lebih memikiki viral.