Sedih Tak Bisa Dampingi Ayah di Hari Terakhirnya, Akhirnya Annisa Trihapsari Ikhlas
Pemain sinetron Annisa Trihapsari baru saja ditinggalkan oleh ayahanda tercintanya.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain sinetron Annisa Trihapsari baru saja ditinggalkan oleh ayahanda tercintanya.
Ayahanda Annisa Trihapsari, Ajie Mulyo Bin Dwinanto Projosupadmo (64) meninggal dunia di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (17/11/2016) pukul 14.55 WIB.
Saat ditemui di rumah duka di Jalan Sawi No 45B, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Kamis malam Annisa menjelaskan kalau sang ayah sudah mengidap sakit ginjal dan paru-paru yang sudah cukup lama.
"Jadi memang ayah sudah sakit lama dan sering cuci darah. Jadi papah awalnya jantung sih," kata Annisa.
Sebelum meninggal sekitar satu setengah tahun lalu, Annisa menjelaskan kalau sang ayah sempat mengalami kritis selama 13 jam di rumah sakit.
"Alhamdulillah waktu itu Allah kasih mukzizat, dimudahin dan dikasih umur lagi," ucapnya.
Setelah mendapatkan mukzizat tersebut dan selama satu tahun setengah itu, kondisi sang ayah memang tidak drop dan tidak berangsur pulih dengan sangat sehat.
Menurut Annisa, kondisi itu pun dikarenakan usia yang sudah cukup tua dan sang ayah sudah terlalu sering cuci darah.
Kondisi sang ayah mulai dorp sekitar satu minggu lalu. Sehingga Annisa dan keluarganya membawa almarhum ke Rumah Sakit Fatmawati.
"Pas check up Sabtu, ditelepon sama kakak ternyata papa sudah gak boleh pulang. Harus masuk ke HCU. Di ruangan itu kondisinya drop banget, karena disitu 25 orang yang benar benar semua penyakit disitu semua," tuturnya.
Jenazah ayahanda Annisa Trihapsari, Ajie Mulyo Bin Dwinanto Projosupadmo (64) disemayamkan di rumah duka di Jalan Sawi No 45B, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan.
Lanjut istri Sultan Djorghi ini, sang ayah kemudian dipindahkan ke ruangan ICCU karena kondisinya yang sudah terbilang parah di ruangan HCU.
"Tapi karena awalnya dari jantung kan, jantungnya ada pembengkakan. Jadi nafasnya aggak susah karena jantungnya terlalu keras bekerja," terangnya.
"Mestinya Sabtu kemarin kontrol aja kontrol paru-paru aja. Kok ginjal bisa sesak, padahal kan engggak ada hubungannya," sambungnya.
Kemudian di saat detik-detik menghembuskan nafas terahir, Annisa rupanya tidak berada di samping ayahnya.
Ia pun di telepon oleh Sultan Djorghi untuk bersabar dan mendoakan sang ayah semoga baik-baik saja dan cepat pulang.
"Pas ditelepon, aku bilang mau ngomong sama papah dan di loud speaker telepon aku. Ya udah aku bilang 'pah aku sudah ikhlas'. Ya udah setelah itu aku langsung pulang dan menuju ke rumah sakit," kata Annisa Trihapsari seraya menangis.