TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menandai 12 tahun berkarya dalam industri musik, band KotaK, yang kini terdiri dari Tantri (vokal), Chua (bas), dan Cella (gitar), merilis album ketujuh. Long Live KotaK, judul album itu.

Album berisi 11 lagu itu, diakui oleh Tantri, merupakan album dengan waktu penggarapan terlama dibandingkan dengan album-album sebelumnya KotaK. 

Maklum, proses pembuatan album tersebut terpotong oleh waktu kehamilan pertama Tantri dan Chua serta waktu mereka melahirkan, yaitu pada 2015-2016.

"Ini satu-satunya album yang sangat lama. Biasanya, dua minggu bisa launching," tutur Tantri dalam jumpa pers di sebuah restoran cepat saji di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016).

"Album ini workshop di Bali pas saya hamil tiga bulan. Setelah workshop, saya cuti hamil dan panjang," sambungnya.

Meski penggarapannya memakan waktu relatif lama, bagi KotaK, album itu merupakan salah satu album terbaik mereka.

"Ini salah satu album terbaik KotaK, karena kami masing-masing mengeksplorasi," ujar Tantri.

Yang berbeda untuk album tersebut, Chua dan Cella juga menjadi vokalis, menggantikan Tantri, yang lebih dulu cuti melahirkan.

Dalam lagu "Long Live KotaK", Cella menjadi vokalis. Sementara itu, Chua menyanyi dalam lagu "Aku dan Kamu" dan menjadi rapper dalam lagu "Haters".

"Nah, (rap) itu sebenarnya kebablasan. Pas recording, kepikiran mau featuring sama rapper. Iseng coba dan terpaksa langsung bikin liriknya dan nyanyi," jelas Chua.

Untuk album Long Live KotaK, KotaK juga menggandeng vokalis Anggun Cipta Sasmi untuk bersama membawakan lagu "Teka-Teki".

Album tersebut resmi diluncurkan pada 1 Desember 2016.

(Dian Reinis Kumampung/kompas.com)