Kunto Melawan Rasa Ngantuk, Main Drum Mata Tertutup
"Ayo kakinya tetap dimainkan mas..," teriak salah seorang kru yang memberikan dukungan semangat kepada Kunto Hartono
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - "Ayo kakinya tetap dimainkan mas..," teriak salah seorang kru yang memberikan dukungan semangat kepada Kunto Hartono, drummer yang akan memecah rekor dunia di Pelataran BKB Palembang, Selasa (3/1/2017).
Kaki kiri Kunto pun tetap dihentakannya ke hi-hat simbal tanpa henti. Bahkan dengan kondisi mata terpejam, Kunto tetap memainkan stik menggebuk senar drum menggiringi lagu band.
Teriakan para kru pun terus terdengar di area panggung, untuk memberikan semangat kepada pria kelahiran Banyuwangi 27 Maret 1977 ini.
Bahkan tepukan tangan juga terus dilakukan para kru, agar Kunto tak merasa mengantuk.
"Ayo mas Kunto....sudah lebih 80 jam, sudah setengah perjalanan," teriak sejumlah pendukung sembari bertepuk tangan memberikan semangat kepada Kunto.
Di belakang Kunto yang sedang menggebuk drum, Fenny, istri Kunto, tetap setia mendampingi suami tercinta untuk memecahkan rekor dunia menggebuk drum selama 145 jam.
Wanita yang mengenakan jilbab warna hitam ini pun siaga memberikan makan dan minum.
Selama menggebuk drum duduk di kuris yang dilapisi bantal, Fenny langsung yang bertindak menyuapi Kunto untuk makan dan minum.
Secara fisik Kunto masih terlihat stabil. Kedua kaki dan tangannya, tetap beraktifitas memainkan.
Namun yang menjadi kendalan Kunto dalam misi memcehakn rekor dunia, rasa ngantuk Kunto yang sulit dikendalikannya.
"Hei..hei...dak boleh ngantuk mas, hi-hat tetap dimainkan terus. Ayo mas Kunto, semangat," teriak para pendukungnya.
Tim medis dari Kesdam II Sriwijaya, terus memantau kondisi Kunto. Bahkan Mayor TNI Dr Usman A SpPD, sempat memasangkan selang oksigen kepada Kunto agar pernafasannya stabil selama menggebuk drum.
Tampak selang oksigen pun melingkari rambut gondrongnya Kunto.
"Yang dikhawatirkan ini rasa ngantuk mas Kunto. Karena dari awal main drum, sama sekali belum tidur. Jadi untuk melawan rasa ngantuk mas Kunto, kami terus teriakin biar tidak tertidur," ujar Darma Sianipar, pendamping Kunto Hartono.
Untuk aktifitas makan dan minum, Darma mengatakan, Kunto selalu disuapin istrinya.
Selama menggebuk drum untuk memecahkan rekor dunia ini, Kunto sama sekali tidak diberikan vitamin atau pun obat suplemen khusus untuk menjaga fisiknya.
"Fisik mas Kunto tidak masalah dan hingga kini fisiknya masih stabil. Hanya rasa ngantuk yang menjadi masalahnya, tapi terus tetap kita jaga dengan cara kita teriaki agar rasa ngantuk mas Kunto hilang," ujarnya.
Kunto Hartono yang dikenal sebagai drummer sakti Indonesia ini, akan memecahkan rekor dunia untuk menggebuk drum selama 145 jam.
Sebelumnya rekor dunia penggebuk drum terlama dunia, saat ini masih dipegang Steve Gaul, drummer asal Kanada dengan rekor 134 jam pada tahun 2015.
Dalam memecahkan rekor dunia yang bertajuk World Record The Longest Drumming Marathon 145 Hours Guinness World Record di Pelataran BKB Palembang, Kunto diberi waktu dari 30 Desember 2016 sampai 6 Januari 2017.
Kunto start memulai menggebuk drum pukul 23.55 Jumat (30/12/2016). Selama menggebuk drum untuk memecahkan rekor dunia, setiap empat jam sekali Kunto Hartono diberikan waktu istirahat 20 menit.
Waktu istirahat itu dilakukan untuk medical chek-up dan kebutuhan buang air kecil. Terhitung dimulainya pemecahan rekor ini, setiap durasi satu jam, Kunto menggiringi sekitar 15-20 lagu.
Bahkan hingga 80 jam lebih ini, Kunto sudah mengiringi ratusan lagu dari talent-talent band yang mengisi acara.
Kegiatan pemecahan rekor dunia menggebuk drum terlama yang digelar di Pelataran BKB Palembang ini, didukung penuh dari Kodam II Sriwijaya, Korem 044/Gapo II Sriwijaya, Kodim 0418/II Sriwijaya, Kesdam II Sriwijaya.(Welly Hadinata)