Kisah Terpuruknya Kehidupan Aktris Yana Zein karena Kanker, Harta Terkuras Anak Pun Tak Lagi Sekolah
Yana Zein sempat menjual barang-barang berharga yang dimiliki demi bertahan hidup.
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yana Zein sempat menjual barang-barang berharga yang dimiliki demi bertahan hidup.
Dalam berjuang menghadapi kanker payudara yang bersarang di tubuhnya, pesinetron Yana Zein sempat berada dalam keadaan terpuruk lantaran kehabisan biaya untuk berobat.
Yana yang hidupnya biasa berkecukupan harus membagi sisa uang hasil menjadi aktris untuk berobat mengusir kanker payudara yang menggerogoti tubuhnya juga untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makan juga pendidikan untuk anaknya.
Baca: Yana Zein: Tiba-tiba Kanker Saya Sudah Stadium Empat
Kehidupan bintang yang kerap mendapatkan peran antagonis ini berubah drastis, hartanya terkuras hingga tak ada lagi yang dapat dijual.
Hal itu terjadi ketika Yana Zein usai menjalani kemoterapi ketiga.
"Saat kemo ketiga, saya kehabisan dana. Saya sampai menjual apa pun yang saya miliki. Jual mobil, laptop, handphone, sampai pada akhirnya tak ada lagi yang bisa dijual, sampai saya nggak punya biaya untuk ke rumah sakit," ucap Yana Zein.
Kedua anaknya bahkan terpaksa putus sekolah.
"Kemo keempat dan kelima itu berat buat saya. Saya terpuruk, anak-anak saya putus sekolah," ujar Yana Zein ketika ditemui di Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2016).
Yana Zein pun sangat bersyukur ketika teman-teman sesama artis mulai membantu dan menggalang dana baginya.
Pesinetron Yana Zein duduk di kursi roda saat menjalani pengobatan atas Kanker Payudara Stadium 4 yang ia derita.
Kanker yang diderita Yana Zein berawal sejak setahun yang lalu.
Penyakit yang diduganya hanya masuk angin biasa nyatanya adalah kanker yang kemudian pecah.
Namun, kendati telah didiagnosa terkena kanker, mengingat dirinya ialah seorang single parent, Yana Zein tetap bekerja.
Yana Zein pun mulai menjalani pengobatan alternatif yang ternyata cukup menguras keuangannya.