Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mewakili seluruh personel Project Pop lainnya, Yosi menuturkan tak ada firasat yang mereka dapat, jelang meninggalnya Oon.

Harapan untuk kesembuhan Oon tak terkabul, membuat kesedihan masih menyelimuti hati para personel.

"Kita sih nggak ada (firasat). Kita selalu berharap dia bisa sembuh ya, tapi tidak mengharapkan (kematian) ini terjadi. Jadi otomatis kita semua ya pasti sedih lah," ucap Yosi saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Jumat (13/1/2017).

Yosi menuturkan, kabar meninggalnya Oon baru diterima para personel saat mereka mendapat ke lokasi tampil.

Project Pop kini sedang tampil di sebuah acara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

"Mendadak waktu kita mendadak tadi dikabarin dari manajer kita. Terus, ya semuanya kaget lah. Ya kita cari konfirmasi dari istrinya juga kita udah ngobrol-ngobrol," ucap dia.

Jarak lokasi tampil yang harus ditempuh berjam-jam.

Hal tersebut tentu tak memungkinkan untuk para personel dapat mengejar waktu pemakaman di Bandung siang nanti.

"Enggak bisa (menghadiri pemakaman) soalnya kita juga acaranya bukan di kota besar. Kita lima jam dari kota besar. Acaranya di Tanjung Emin. Jadi kita besok setelah acara langsung jalan," ucap Yosi.

Rencananya, Yosi dan para personel Project Pop lainnya baru akan bertolak ke Bandung besok.

"Kita di Sumatera, kita baru mendarat pas tadi dapat kabar. Jadi baru bisa besok ke Bandung," lanjut Yosi.

Sebelumnya pada Jumat (13/1/2017) pukul 05.00 WIB pagi, Oon menghembuskan nafas terakhirnya.

Oon akan disemayamkan di Jalan Bintang, No.15 Kopo Elok, Bandung, Jawa Barat. Sehabis shalat Jumat Oon akan rencananya akan dimakamkan.

Sebelumnya, Oon mengidap penyakit diabetes sejak usianya 28 tahun. Kondisi Oon semakin menurun dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit di Bandung, Jawa Barat.