TRIBUNNEWS.COM - Hal memalukan dilakukan oleh seorang guru wanita di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Texas, Amerika Serikat.

Haeli Noelle Wey (28) yang berprofesi sebagai guru matematika ditangkap gara-gara terbukti berhubungan seks dengan dua muridnya.

Seperti dilansir dari Nydailynews.com, Senin (6/2/2017), kedua murid SMA Westlake di Austin tersebut tercatat masih berusia 17 tahun.

Demikian diumumkan jaksa pada Jumat lalu waktu setempat.

Wey dibekuk pada Oktober 2015 gara-gara usai melakukan hubungan terlarang tersebut selama berbulan-bulan dengan dua murid tersebut.

Di depat jaksa penuntut umum, Wey mengaku bersalah atas dua tuduhan melakukan hubungan tidak pantas dengan siswa di bawah umur.

Jaksa penuntut umum mengajukan tuntutan 10 tahun penjara dengan penangguhan masa percobaan.

Dengan begitu, Wey tidak harus menghabiskan waktu untuk menginap di hotel prodeo.

Berdasarkan peraturan di Texas, 17 tahun adalah usia legal untuk berhubungan, namun hukum negara bagian setempat melarang guru berhubungan seks dengan murid.

Seorang korban Wey mengaku kali pertama bertemu Wey di sebuah acara rekreasi mahasiswa pada Juni 2015.

Saat itu, musim panas, ibu guru genit tersebut ikut berwisata bersama keluarga korban ke Afrika.

"Korban mengatakan di Afrika itulah hubungannya dengan Wey menjadi lebih personal dan semakin intim," tulis penyelidik dalam sebuah surat pernyataan.

"Korban mengatakan di Afrika jugalah hubungan fisik terjadi di antara mereka," tulis dalam surat itu.

Hubungan mereka bertahan hingga selama beberapa bulan dan korban bersaksi dirinya sertya Wey berhubungan seks setidaknya sebanyak 10 kali.

Tapi, korban memutuskan hubungan setelah Wey menemukan 'korban' berikutnya.

Korban ke-2 mengatakan Wey mengundangnya untuk mendaki di Common Ford Park.

Nah, di beberapa titik pendakian, Wey mengambil tempat tidur dan mulai menciumi anak tersebut.

"Saat itulah hubungan seks pun terjadi di antara dua insan yang terpaut usia sangat jauh tersebut," demikian tertulis di dokumen pengadilan.

Wey akan dihukum pada Maret 2017.