Ini Maksud Giring 'Nidji' Bawa Ketiga Anaknya ke TPS
Bersama sang istri, Cynthia Riza, vokalis grup band Nidji itu mengajak ketiganya menyaksikan bagaimana mereka menandatangani daftar hadir
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Giring Ganesha mengakui pentingnya suara rakyat dalam gelaran pemilihan umum di Indonesia.
Alhasil, vokalis grup band Nidji itu pun mengajarkan kepada anak-anaknya, terutama si sulung, Zidane Ganesha, untuk tak golput.
"Wah, (suara rakyat) penting bangetlah. Kayak tadi Zidane bilang, 'Nanti aku maunya golput.' Aku langsung marahin, 'Eh, enak aja'. Jangan pernah kamu golput karena ini adalah momen di mana kamu bisa mengubah bangsa dan negara kita jadi tempat yang lebih baik sesuai yang kamu mau,'" tutur Giring menirukan ucapannya pada Zidane Ganesha.
Ketika itu, Giring tengah ditemui usai mencoblos di TPS 64 di Jalan Deplu VI, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Dalam momen istimewa tersebut, Giring sekaligus mengajak ketiga anaknya.
Bersama sang istri, Cynthia Riza, vokalis grup band Nidji itu mengajak ketiganya menyaksikan bagaimana mereka menandatangani daftar hadir, memastikan surat suara dalam kondisi baik, mencoblos, memasukkan surat suara ke kotak yang tersedia, hingga mencelupkan jari ke dalam tinta.
Dikatakan Giring, selain mengajarkan perihal demokrasi, ia juga memperkenalkan bagaimana mencintai bangsa dan negara melalui berpartisipasi politik kepada anak-anaknya.
"Saya ajarkan demokrasi. Tapi, yang paling penting, saya ajarkan bagaimana mereka bisa mencintai bangsa dan negara ini dengan berpartisipasi politik. Bukan berarti harus terjun ke badan legislatif atau birokrasi, tapi berpartisipasi cuma mencoblos gitu aja udah berpartisipasi," ujar Giring.
Melalui cara tersebut, Giring berharap anak-anaknya ketika cukup usia nanti akan mengingat dan dengan senang hati berpartisipasi dalam "pesta" demokrasi yang berlangsung.
"Dari kecil, kalau mereka udah ikut, pasti sampai besar nanti akan terngiang-ngiang bahwa ini adalah saat mereka merayakan. Banyak yang anggap ini adalah peperangan, tapi buat saya ini adalah pesta demokrasi," ucap Giring.