TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan Balegrind, komunitas bentukan Bidang Seni Budaya (Senbudpar) dan Pariwisata Garda Rajawali Perindo (Grind), disambut baik oleh pimpinan Teater Koma di sela kesibukannya menyutradarai karya teranyar berjudul Opera Ikan Asin yang akan pentas pada 2-5 Maret 2017 mendatang.

Dengan ramah mas Nano demikian dia disapa meladeni anggota Balegrind yang ingin mengintip proses produksi dari panggung hingga belakang panggung Jumat (17/2/2017).

Istri Nano, Ratna Riantiarno menuturkan dunia teater Indonesia kini tengah diselimuti rasa prihatin, untuk itu dia menyambut baik anak muda yang mencoba mencintai teater seperti hal komunitas Balegrind.

"Kami mengapresiasi anak-anak muda yang berusaha menimbulkan kecintaan terhadap seni teater, sebab saat ini kita tengah prihatin di tengah kemajuan teknologi, justru kami tetap kesulitan menghadirkan penonton, itu karena peminat teater masih belum banyak di Indonesia," jelasnya.

Senada dengan Ratna, Ketua Umum Grind Kuntum Khairu Basa mengungkapkan, Grind membangun edukasi melalui kunjungan budaya bagi pecinta seni di tanah air, sebagai bentuk kepedulian Partai Perindo terhadap kemajuan seni budaya.

Lebih lanjut Ketua Bidang Senbudpar Grind Devi Puspitasari membeberkan kunjungan ini tidak akan berhenti di Teater Koma sebab masih ribuan kantong budaya di tanah air yang perlu di kunjungi.

"Sebagai sayap partai Perindo, Grind akan terus mencari dan menggali kekayaan seni budaya tanah air. Ke depan kami akan terus menyalurkan fasilitas dari Partai Perindo bagi yang ingin menanamkan rasa cinta seni dan mengembangkan karir di dunia seni," katanya.