Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup musik D'Masiv, sebelumnya menjanjikan berkeliling empat kota dalam tur yang bertajuk 'Orange Tour 2017'. Namun D'Masiv terpaksa harus mengubah konsep tur mereka di tiga kota berikutnya.

Hal tersebut lantaran promotor yang mengurus tur tersebut, dinilai melepas tanggung jawab.

"Tadinya promotor oke di empat kota tapi ternyata hanya satu kota, padahal tadinya sudah nyanggupi. Tapi gak tau kenapa tiba-tiba istilahnya lepas tangan," kata Ryan, vokalis D'Masiv saat dihubungi melalui telepon, Minggu (23/7/2017).

Pertengahan Juli lalu, D'Masiv sudah tampil di Bekasi. Dalam penampilannya, mereka sudah merasa cukup totalitas dengan konsep yang dipersiapkan.

Kini para kru tur dan personil D'Masiv terpaksa mengubah konsep tur, lantaran masih harus tampil di Jogjakarta, Surabaya dan Bandung.

Venue dan daftar lagu juga terpaksa diubah. Sementara untuk tanggal tampil, mereka hanya merubah tanggal untuk tur di kota Bandung.

"Kalau pindah venue pasti mengubah konsep, kan kita sesuaikan dengan tempat. List lagu juga ada perubahan sedikit, sesuai dengan target tiket dan venue. Jadi kita melanjutkannya demi masivers sih," kata Ryan.

Ryan mengaku D'Masiv memang tidak mengalami kerugian secara finansial.

Namun para penggemar D'Masiv atau Masivers sudah banyak yang memesan tiket pesawat, siap bertolak dari berbagai daerah. Bahkan tiket untuk tur di Jogjakarta sudah hampir ludes.

Mereka juga siap melakukan refund atau pengembalian dana bagi mereka yang sudah membeli tiket secara online.

"Tapi kita ada beberapa ticket box yang dikelola kita sendiri nanti kita bisa langsung kembalikan ke masivers, misalnya dia beli vip, nanti ada ticketing lagi nih yang baru, kalau misalnya vip yang baru harganya seratus lima puluh ribu, nanti kita kembalikan sisanya," jelas Ryan.

Sebelumnya, D'Masiv secara resmi mengumumkan penggantian biaya tiket melalui akun Instagram mereka.