Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Inilah Wawan Wanisar, Pemeran Kapten Ganteng Pierre Tendean yang Tewas dalam Peristiwa G30S PKI

Dia di masa hidupnya dikenal sebagai pemuda ganteng, banyak perempuan tergila-gila padanya. Sosok ini diperankan oleh Wawan Wanisar.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Inilah Wawan Wanisar, Pemeran Kapten Ganteng Pierre Tendean yang Tewas dalam Peristiwa G30S PKI
Twitter
Wawan Wanisar 

TRIBUNNEWS.COM - Nama pahlawan revolusi yang satu ini begitu terkenal.

Dia di masa hidupnya dikenal sebagai pemuda ganteng, banyak perempuan tergila-gila padanya.

Namun sayang, dia mati muda di usia 26 tahun karena menjadi salah sasaran PKI kala itu.

Dia merupakan ajudan Jendral Abdul Haris Nasution yang menjadi satu di antara jendral target pembunuhan PKI.

Namanya Pierre Andreas Tendean yang kala itu berpangkat Letnan Satu.

Di film G30S PKI besutan sutradara Arifin C Noer, sosok Pierre atau yang biasa disapa Om Pierre oleh anak-anak Jendral AH Nasution itu diperankan oleh aktor Wawan Wanisar.

Wawan dilahirkan di Jakarta, 13 Desember 1949.

Wawan Wanisar dalam film G30SPKI
Wawan Wanisar dalam film G30SPKI (Twitter)
BERITA REKOMENDASI

Perannya sebagai Pierre Tendean di film itu adalah awal kariernya di bidang akting.

Kemudian, ia menjadi pemeran utama dalam film Matahari-Matahari pada tahun 1985.

Hingga sekarang, pria berusia 68 tahun ini masih sering tampak berakting di layar kaca.

Di antara film yang pernah dibintanginya adalah Naga Bonar (1987), Ayahku (1987) dan Suamiku Sayang (1990).

Selain itu, dia juga membintangi sejumlah sinetron dan FTV, di antaranya adalah Sayekti dan Hanafi (1997), Pesantren & Rock n' Roll (2011), Ustad Fotocopy (2012), Pesantren & Rock n' Roll Season 3 (2013), 3 Semprul Mengejar Surga 2 (2014) dan 3 Semprul Mengejar Surga 3 dan satu FTV berjudul , Aku (BUKAN) Pembawa Sial (2015).


Dia kala itu memerankan tokoh Pierre Tendean dengan cukup baik.

Postur tubuhnya yang tegap dan langsing pun tampak senada dengan postur asli sosok sang kapten ganteng asal Minahasa, Sulawesi Utara itu.

Namun siapa menyangka jika ternyata dulu ada aktor terkenal Indonesia yang mengincar peran itu namun ditolak sang sutradara hanya gara-gara bertahi lalat.

Aktor itu adalah Rano Karno.

Film itu merupakan proyek besar di masanya.

Tidak tanggung-tanggung, lebih dari 10 ribu pemeran tambahan dilibatkan dalam film ini.

Kapten Pierre Tendean
Kapten Pierre Tendean (Twitter)

Karena besarnya jumlah peran, pencarian pemeran untuk film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI tergolong sulit.

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, sang sutradara Arifin C Noer mencoba untuk menempatkan aktor yang mirip dengan tokoh-tokoh sejarah yang digambarkan.

Begitu sulitnya proses casting, bahkan aktor terkenal sekelas Rano Karno pun pernah ditolak.

Dikutip dari id.wikipedia.org, Rano Karno mengingat bahwa ia ditolak untuk peran Pierre Tendean.

Alasan penolakan melakonkan ajudan Abdul Haris Nasution tersebut karena Pierre Tendean tidak memiliki tahi lalat di wajahnya sementara wajah Rano Karno bertahi lalat.

(Twitter)

Film ini meraih sukses secara komersial maupun kritis.

Film ini menerima tujuh nominasi dalam Festival Film Indonesia 1984 dan berhasil memenangi satu penghargaan Citra untuk skenario terbaik.

Film ini kalah dalam empat kategori, sebagai Sutradara Terbaik, Sinematografi Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Penataan Musik Terbaik, oleh film Budak Nafsu karya Sjumandjaja.

Sementara Ponirah terpidana karya Slamet Rahardjo memenangi Penataan Artistik Terbaik.

Pada Festival Film Indonesia 1985 Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI menerima Piala Antemas (Penghargaan Khusus) sebagai Film Unggulan Terlaris periode 1984-1985.

Artikel ini sudah dipublikasikan di BANJARMASIN POST dengan judul: Wawan Wanisar, Pemeran Kapten Ganteng Pierre Tendean di Film G30S/PKI

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas