Begini Sikap Marcella Zalianty Hadapi Haters dan Penyebar Berita Hoax
Marcella Zalianty (37) menyadari jika publik figur kerap dikomentari negatif bahkan jadi korban pemberitaan hoax karena aktivitasnya di media sosial.
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang film dan sinetron Marcella Zalianty (37) menyadari jika publik figur kerap dikomentari negatif bahkan jadi korban pemberitaan hoax karena aktivitasnya di media sosial.
Apa sikap Marcella jika menghadapi para haters dan berita bohong?
Istri Ananda Mikola ini menegaskan bahwa dirinya tidak mau menanggapi komentar dan hal negatif tersebut, dengan sesuatu yang negatif juga karena tidak bermanfaat.
"Kalau saya secara pribadi buat saya lebih baik kita tdak perlu mengomentari dengan sesuatu hoax baru. Biarlah itu menjadi kebebasan orang, tapi kita melawannya dengan hal positif. Toh ada hal-hal yang patut kita tanggapi, tapi ada juga hal-hal yang tidak patut kita tanggapi," kata Marcella Zalianty.
Hal itu ia katakan ketika ditemui dalam acara 'Gerakan SiBerkreasi' di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
"Artinya kita tidak akan bisa mengomentari semua hal, pasti lelah ya. Kalau mengomentari semua, saya lebih baik kita lawan dengan konten positif, jangan menyebar berita negatif," tambahnya.
Marcella mengungkapkan bahwa dirinya tidak mau ambil pusing mengenai hoax dan komentar negatif dari hatters, netizen, atau warganet.
"Saya tidak terlalu ambil pusing dengan hal tersebut. Selama tidak memasuki wilayah, ranah-ranah yang sampai merugikan hukum, saya tidak pernah tanggapi," ucapnya.
Menurut ketua PARFI 56 itu, hatters, netizen, dan atau warganet membutuhkan ruang untuk mengekspresikan dirinya, meski merugikan orang lain.
"Bisa jadi mereka menyebarkan sesuatu yang negatif agar mendapat perhatian. Kita memberikan ruang kepada teman-teman ini agar mereka memiliki ruang berkarya, berkreasi dengan hal yang positif," ungkapnya.
Lanjut Marcella, ia menganggap komentar negatif atau hoax merupakan karya ekspresi dari masyarakat yang ingin diperhatikan.
"Jadi otomatis kita mereduksi keinginan diperhatikan mereka dengan hal-hal negatif, mengarang cerita karena mungkin mereka gak punya ruang berkarya," ujar Marcella Zalianty. (Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo)