Begini Cara Agnez Mo Memaknai Sumpah Pemuda
Agnez Mo rupanya memaknai hari Sumpah Pemuda dengan cara melakukan banyak kegiatan atau pekerjaan, seperti menyanyi, berbisnis, dan masih banyak lagi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.
Penyanyi kenamaan Agnez Mo rupanya memaknai hari Sumpah Pemuda dengan cara melakukan banyak kegiatan atau pekerjaan, seperti menyanyi, berbisnis, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut dikatakannya usai launching bisnis barunya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.
Baca: Lantunan Salawat Dari Gadis Jombang Ini Bikin Agnez Mo Kagum
"Itu juga kenapa saya dari dulu enggak pengin cuma di bidang musik. Enggak pengin cuma jadi pelaku di dunia hiburan. Saya enggak pengin cuma jadi entertainer, tapi juga menjadi enterpreneur itu atau business woman itu penting kenapa karena saya bisa take control my on life," ungkap Agnez.
Pelantun 'Tak Ada Logika' itu mengatakan bahwa salah satu makna hari Sumpah Pemuda adalah setiap orang harus mandiri dan tidak perlu tergantung pada orang lain.
"Saya tidak perlu depend on other people. And I think it's important for young woman especially nowadays untuk bisa punya sense of influence sense of power of ourselves, jadi kita enggak perlu lagi tergantung sama si A."
"Kalau cewek misalnya harus tergantung sama cowoknya. Enggak. Buat saya itu salah satu message yang selalu saya coba untuk promo bahwa apapun gender kalian, kalian bisa menjadi who ever you wanna be," jelasnya.
Hal tersebut dibuktikan Agnez dengan menjadi penyanyi yang sukses seperti saat ini.
"Itu saya buktikan dengan saya mau jadi penyanyi, saya bisa jadi penyanyi sukses. Saya pengin jadi pengusaha, that’s exactly what I do. Jadi I dont need any permission. The only permission that I need is from myself," tuturnya.
Perempuan berusia 31 tahun itu pun merasa senang, karena generasi anak muda saat ini sudah mulai peduli dengan konsep yang sejalan dengan Agnez, salah satunya dengan berbisnis.
"Itu saya seneng ya, apalagi sekarang young generation sudah makin aware dengan konsep ini. Sudah semakin sadar dengan konsep ini. Itulah kenapa kami support local bisnis. Brand brand baru. New stores and new comers. Karena kami tahu yang punya usaha itu young generation," tutup Agnez. (*)