Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Lagu Lawas Hadir Kembali Dengan BIG 80s-90s Forever Young

Pemilik lebel, pencipta lagu, musisi dan puluhan artis lawas dan baru seperti, Hedi Yunus, Elfa's Singers, Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun

Penulis: FX Ismanto
zoom-in Lagu Lawas Hadir Kembali Dengan BIG 80s-90s Forever Young
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Pemilik lebel, pencipta lagu, musisi dan puluhan artis lawas dan baru seperti, Hedi Yunus, Elfa's Singers, Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun, Ikaputri dan lain-lain hadiri Lounching Album berjudul "BIG 80s-90s Forever Young", Selasa (31/10/2017) yang berlangsung di KFC Kemang, Jl. Kemang Raya nomor 14 B, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik lebel, pencipta lagu, musisi dan puluhan artis lawas dan baru seperti, Hedi Yunus, Elfa's Singers, Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun, Ikaputri dan lain-lain hadiri Lounching Album berjudul "BIG 80s-90s Forever Young", Selasa (31/10/2017) yang berlangsung di KFC Kemang, Jl. Kemang Raya nomor 14 B, Jakarta Selatan.

"Sebuah era kejayaan musik Indonesia yang mampu menyulap pengusaha kecil menjadi pemilik perusahaan rekaman besar dan bertahan di sana. Atau malah membangkrutkan pengusaha besar karepe dewe, yang kelewat jumawa menggap enteng rimbanya musik, " kata Seno M Hardjo pemilik record label target Pop yang kini masih menjadi salah satu Board of Director AMI Awards.

Elfa's Singers.
Elfa's Singers. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Masih kata Seno, menurutnya, era 80an-90an juga ditandai dengan keberadaan Elfa's Singers arahan almarhum Elfa Secioria yang begitu berwibawa, karena memenangkan berbagai ajang festival di manca negara.

Sementara Dian Pramana Poetra memiliki Bourest Vocal Group, 2D (Dian Pramana Poetra & Deddy Dhukun) dan K3S atau Kelompok Tiga Suara, bersama Deddy Dhukun dan Bagoes AA. Dian Pramana Poetra dan Fariz RM malah pernah membentuk 7 bintang yang terdiri dari Mus Mujiono, Jopie Latul, Malyda Sudrajad, Atiek CB dan Tri Utami.

Masa indah 90an ditandai dengan munculnya Kla Project, Slank, Kahitna, Java Jive, KSP Band hinga solois seperti Kris Dayanti dan lain-lain.

Ikaputri bawakan lagu 'Cinta Jangan Kau Pergi' iringan Baliyanto.
Ikaputri bawakan lagu 'Cinta Jangan Kau Pergi' iringan Baliyanto. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

"Waktu itu karena usianya ga beda jauh, Musisi 90an sering saling bantu dalam proses rekaman yang dilakukan Musisi 80-an, " ujar Lilo, gitaris Kla Project di sela acara.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, jika dirunut Kahitna adalah garis turunan Elfa Secioria, dengan pandegan Yovie Widianto. Yovie malah punya strategi khusus untuk mengaktualisasi karier musiknya. "Sebenarnya ngga cuma misi tersebut Yovie & Nuno saya bentuk. Tapi lebih memberikan ruang Rock ketika saya menginginkan , " ujar Yovie seorang Komposer, Arranger dan Presenter.

Hedi Yunus bersama para musisi.
Hedi Yunus bersama para musisi. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

"Masa 80-90an adalah masa dimana harmoni notasi sebuah lagu dan eksploatasi arransemen  benar-benar dijaga keindahannya, " ujar Seno M Hardjo didampingi Dian Pramana Poetra musisi 80-an yang masih eksis hingga sekarang.

Dian Pramana Poetra bersama Deddy Dhukun - 2D mengabadikan persahabatan mereka dengan Legenda Musik Indonesia, Chrisye - yang terukir dalam lagu berjudul "Telah Pergi Sahabat Tercinta", yang ditulis beberapa saat setelah Chrisye wafat, " ungkap Deddy Dhukun.

Ikaputri bawakan lagu 'Cinta Jangan Kau Pergi' iringan Baliyanto.
Ikaputri bawakan lagu 'Cinta Jangan Kau Pergi' iringan Baliyanto. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

FOREVER YOUNG

Kini masa indah 80an-90an hadir lagi. Sebagai penggagas, Seno M Hardjo menyadari bahwa hits lama, belum tentu menjadi hist masa kini. "Banyak faktornya. Pertama cara penyampaian lirik lagu sudah berbeda. Dulu seringkali memakai kiasan kata, sekarang luga apa adanya, " ujar Seno, lalu kesederhanaan notasi, yang ribet, sulit menjadi hits kekinian dan faktor arransemen kini cenderung sederhana. Menuju refrain misalnya, ngga perlu ada pengulangan bait kedua. Nunggu enaknya jadi kelamaan, " tambah Teffy Mayne, musisi partner kerja Seno M Harjdo.

Seno M Hardjo pemilik Reord Label Target Pop, di acara peluncuran Album berjudul
Seno M Hardjo pemilik Reord Label Target Pop, di acara peluncuran Album berjudul "BIG 80s-90s Forever Young". (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Lantas bagaimana dua sahabat itu menyikapi album ini? "Beberapa lagu kami hadirkan dengan arransemen nyaris sama dengan versi originalnya. Penyanyi yang masih eksis kami ajak menyanyi lagi. Termasuk Dian Pramana Poetra, Harvey Malaihollo, Java Jive dan Elfa's Singers, " terang Teffy Mayne. Sedangkan beberapa penyanyi muda bertugas menjaga spirit continues 80an-90an.

"Beberapa singer masa kini kami tampilkan seperti ada Andien, Indah Dewi Pertiwi, Richard Chriss Schrijver, Ikaputri, Harsya Rieuwpassa, Billy WinoTalahatu, Rick Karnadi, Fierza Agie Cilla, Lona Cindy dan Ardina Glenda, " jelas Teffy Mayne, co executive producer album ini.

Hedi Yunus bersama para musisi, pencinta lagu, produser dan puluhan artis lainnya.
Hedi Yunus bersama para musisi, pencinta lagu, produser dan puluhan artis lainnya. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Konsistensi target Pop bekerjasama dengan JMSI (Jagonya Musik dan Sport Indonesia) adalah "Mendengar Hits era 80an-90an dengan sound Kekinian". Tidak berlebihan jika misi dan visi Album "BIG 80s-90s FOREVER YOUNG" adalah ikut melestarikan karya indah music Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas