Payung Teduh di Puncak Karier, Sang Vokalis Pamit: 'Saya Mundur!'
Vokalis Payung Teduh Mohammad Istiqamah Djamad, mengungkapkan pernyataan mengejutkan.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis Payung Teduh Mohammad Istiqamah Djamad, mengungkapkan pernyataan mengejutkan.
Di tengah puncak karier band tersebut, Is, sapaan akrab Istiqamah, memutuskan untuk hengkang.
Hal itu diungkapkan oleh Is usai konser BBM Liztomania Konser Musik Tanah Air Vol.3 Payung Teduh "Catra Adhum" di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
"New episode kali ya, petualangan dengan Payung akan berakhir di 2018, saya yang mundur sih," ujarnya.
Is kembali menekankan bahwa hanya dia yang akan meninggalkan band yang telah membesarkan namanya itu.
"I will not let the ship collapse. Tetapi mereka tetap berjalan. Maksud gue mereka tetap jalan, tanpa gue," katanya.
Isyarat kepergian
Istiqamah tidak memungkiri isu-isu tentang dia meninggalkan Payung Teduh sudah merebak.
Ia pun mengakui sudah membicarakan rencana mundur itu sejak Juni 2017.
Is juga mengirim isyarat melalui beberapa posting di Instagram.
Pada 9 November lalu misalnya, ia mengunggah foto dirinya sedang menatap laut dari sebuah kapal.
"Terkadang memang harus memilih. Kali ini saya memilih pamit. Izinkan," Is menulis.
Di foto berikutnya, pelantun "Resah" ini mengunggah kembali foto dirinya berlatar belakang laut.
"Karena di setiap perjalanan di sanalah tempat yang kau pilih untuk kau singgahi atau kau lewati. Terima kasih untuk petualangan yang sungguh besar dan patut untuk disyukuri," demikian bunyi keterangan fotonya.
Selanjutnya Is mengunggah fotonya bermain gitar dengan dikelilingi anak-anak.
"Sudah tiba saatnya membawa musik kembali ke rumahnya. Petualangan selanjutnya mungkin akan lebih berat atau mungkin biasa saja. Bahkan mungkin lebih tak terduga. Semoga bekal ini cukup untuk melangkah. Seperti sungai, mari berpetualang ke laut," tulis Is dalam keterangan foto.
Bukan karena berselisih
Kepergian Istiqamah dari Payung Teduh tentu membuat publik terkejut.
Terlebih selama ini band yang lahir di tahun 2007 ini tak pernah tertimpa kabar miring.
Is berpendapat bahwa keputusannya mengakhiri perjalanan dengan Payung Teduh hanya karena antara dia dengan personel lain sudah tidak memiliki visi sama.
"Kayaknya harus melewati dengan secangkir teh dan obrolan panjang. Maksudnya visi sudah beda," ucapnya.
Ia mengaku sudah tidak lagi menemukan jiwa berkarya sebagai seniman musik di dalam tubuh Payung Teduh.
"Saya merasa Payung Teduh seperti kehilangan spirit untuk tetap berkarya, lebih ke, sekarang sibuk di offair gitu," ungkapnya.
Namun Is menekankan bahwa hubungannya dengan personel laindi Payung Teduh masih sangat baik.
"Tapi enggak ada perselisihan ya," tuturnya.
"Yang tadi saya kasih tahu, enggak ada hal negatif ya. Tolong digarisbawahi. Hanya perbedaan cara pandang untuk menjalani Payung Teduh itu sendiri," imbuhnya.
Album baru
Is menegaskan meskipun meninggalkan Payung Teduh, ia tetap berkomitmen menyelesaikan album ketiga mereka.
"Tapi tidak mengenyampingkan janji kami untuk merampungkan album. Makanya sekarang menggenjot album ketiga, tetap harus beres. Maaf harus mundur harusnya Oktober ke November," ujarnya.
"Saya akan tetap bertanggung jawab karena tanggung jawab moral, karena saya masih kontrak sampai 31 Desember 2017," ucapnya.
Dalam album ini, Payung Teduh akan bekerja sama dengan sebuah restoran cepat saji untuk distribusinya.
"Karena mau memproses musik kami, tanpa mengganggu kreativitas. Mereka cuma beneran mau jual musik kita. Kenapa tidak, kami ingin musik kami ingin disampaikan lebih luas," katanya.
Is pun lantas memberikan sedikit bocoran tentang album terbarunya nanti.
"Bocor halus, ada sembilan lagu. Seharusnya 10 lagu. Tapi satu lagunya akhirnya berjodoh dengan film Ayat-ayat Cinta 2. Nanti album baru judulnya 'Waktu' akan ada lagu judulnya 'Di Atas Meja'," paparnya.
Menulis lagu lagi
"Saya tetap ingin balik ke alam lagi, nulis lagu lagi, bikin banyak CSR," kata Is ketika ditanya rencana setelah mundur dari Payung Teduh.
Selain itu, ia juga ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan istrinya setelah selama ini ia sangat sibuk dengan kegiatan bermusik bersama Payung Teduh.
"Pengin lebih banyak nulis buku sama istri lagi. Saya pengin banyak waktu sendiri," ucapnya.
Meskipun demikian, Is menegaskan bahwa ia sangat bersyukur dengan segala kesuksesan Payung Teduh.