TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Blantika musik rock di tanah air kembali marak dengan hadirnya grup band Cindyeva.

Mendengar namanya, tentu penikmat musik rock di tanah air bisa menebak bahwa grup tersebut dimotori oleh seorang wanita yang bernama Cindyeva yang sekaligus menjadi vokalis.

Dalam album mini yang menampilkan lagu Graphene, Nada Rindu dan Chanel 35 ini, Cindyeva diiringi oleh rekan-rekan baiknya seperti Utox Londalo (gitar), Soukry (bass), Papa Eko (dram) dan Eghay pada Kibord.

Meski sempat vakum beberapa tahun, namun vokal Cindyeva tetap memukau, dan masih memiliki karakter vokal yang khas. 

"Setelah vakum beberapa tahun, saya mulai dari awal lagi untuk melatih vokal," ungkap Cindyeva disela-sela launching albumnya tersebut di Restoran Dim Sum Festival, Rabu malam (20/12/2017).

Lagu andalan di album mini ini diakui oleh Cindyeva adalah Graphene yang berbahasa Inggris.

"Lagu ini berbahasa Inggris, ya itung-itung untuk pemanasan sebelum go internasional," tutur Cindyeva yang didampingi oleh sang suami yang juga merangkap sebagai Eksekutif Produser, Umar Arief.

Mengomentari album ini, Umar Arief yang asli orang Jember, Jawa Timur ini mengaku dirinya selalu menonjolkan segi kualitas.

"Saya menjamin album ini sangat berkualitas, makanya persiapan pun kami lakukan dengan serius dan melibatkan musisi-musisi handal," jelasnya.

Album mini Cindyeva ini disiapkan sebagai barometer musik rock di tanah air dalam durasi dua bulan.

"Kadang kami harus stop rekaman dikarenakan Cindyeva harus bolak balik Manado-Jakarta, dan hal ini tidak menjadi masalah, semua tim pengiring memaklumi sambil menyiapkan konsep musiknya," ujar Arief.

Agar album ini bisa diterima dan dinikmati penggemar rock di tanah air, Arief sudah menyiapkan beberapa langkah promosi.

"Kami akan bekerjasama dengan berbagai radio yang ada di kota Manado, Gorontalo sampai kota Makassar untuk wilayah Sulawesi. Selain itu, kami pun tetap melakukan promosi di pulau Jawa ini," paparnya.