TRIBUNNEWS.COM - Industri permodelan sudah terkenal memiliki standar bentuk tubuh yang ketat.

Sebagian besar orang mungkin hanya mengagumi tubuh dan wajah para model.

Tapi para model itu sendiri memiliki penderitaan tersendiri dalam menjaga bentuk tubuhnya, termasuk model asal Denmark bernama Ulrikke Hoyer.

Seperti yang Tribunnews lansir dari Cosmopolitan, Ulrikke Hoyer mengungkapkan kekecewaannya setelah dipecat dari Louis Vuitton.

Melalui akun media sosial pribadinya, Hoyer mengungkapkan bahwa dirinya dipecat dari Louis Vuitton saat melakukan show di Kyoto, Jepang pada Mei lalu.

Hoyer diberitahu bahwa tubuhnya terlalu gemuk untuk berjalan di runaway.

Padahal, Hoyer direkrut setelah fitting baju di Paris.

Berat badannya pun sempat turun setelah itu, sehingga ia jadi lebih kurus dibandingkan waktu perekrutan.

Saat sudah tiba di Jepang, agen casting-nya berkata bahwa wajah, punggung, dan perutnya "mengembang".

Hoyer pun diminta untuk minum air putih saja selama 24 jam ke depan.

Namun karena tidak tahan, pagi harinya Hoyer menyantap sarapan yang disajikan restoran, meski dalam porsi kecil.

Namun, Hoyer dipergoki asisten lapangan yang tak sengaja lewat.

Keesokan malamnya, agensi nya berkata bahwa ia dipecat dari show dan dikirimkan pulang.

"Apa yang seharusnya menjadi pengalaman luar biasa berubah menjadi penghinaan," tulis Hoyer di akun Facebook-nya.

Hoyer berkata bahwa ia tidak menyalahkan Louis Vuitton atas insiden itu.

Tapi ia menekankan adanya masalah yang lebih besar lagi pada industri permodelan, dimana "baju-baju dibuat hanya untuk orang dengan gangguan makan."

Sementara itu direktur casting Ashley Brokaw menyebutkan insiden Hoyer penuh kesalahpahaman.

Memang baju yang seharusnya dipakai Hoyer tidak muat dan tak ada lagi gantinya.

Tapi ia menyangkal melarang Hoyer untuk makan dan hanya minum air putih saja.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)