Dari Dangdut Koplo Bisa Tenar! Ini Sejarahnya Musik dengan Lirik Galau Mengundang Goyang
Mendengar aliran musik dengan nama 'Dangdut Koplo', mungkin membuat kita langsung berpikir tentang beberapa penyanyinya yang terkenal.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Mendengar aliran musik dengan nama 'Dangdut Koplo', mungkin membuat kita langsung berpikir tentang beberapa penyanyinya yang terkenal.
Sebut saja penyanyi aliran musik ini seperti Via Vallen dan Nella Kharisma yang sedang naik daun.
Lalu, bagaimana sejarah dangdut koplo?
Berbicara soal dangdut koplo, maka mari kita mulai membahas mengenai sejarah dangdut itu sendiri.
Berakar dari orkes melayu, musik dangdut sendiri dipengaruhi oleh musik dari india melalui film-fim india.
Bedanya, musik khas Indonesia ini lebih dominan dengan gendang dan sulingnya.
Dangdut sendiri mulai popular pada tahun 1950-1970 di mana awalnya para musisi yang ada seperti Rhoma Irama, A Rafiq, Ellya Khadam, dan lain sebagainya.
Baca: Fantastis! Via Vallen dan Nella Kharisma Raup Penghasilan Miliaran Rupiah Dari Video Dangdut Koplo
Dangdut memang mulanya berkiblat dari musik-musik melayu dan ke inda-indaan ya Moms, di mana di berbagai daerah memiliki ciri masing-masing.
Di Sumatera Barat berkembang saluang dangdut Minang, sedangkan di Jawa Barat berkembang jaipong-dut Sunda dan tarling Cirebonan.
Berbeda lagi di area Jawa Timur yang melahirkan Genre baru, Dangdut Koplo yang kemudian melahirkan penyanyi top seperti Via Vallen dan Nella Kharisma.
Dangdut Koplo cukup berbeda dengan dangdut-dangdut lainnya di mana tabuhan gendangnya memiliki ketukan lebih banyak dan lebih cepat dari dangdut sebelumnya.
Tak hanya musik yang bikin goyang, suara usil seperti "Ya, e!.. Hae! hokya, Joss"di tengah lagu dari para pemain musik pun menambah keramaian.
Hal ini yang membuat musik jenis ini dianggap lebih sesuai untuk bergoyang.
Diberi nama dangdut koplo karena musik ini membuat penikmatnya seolah sedang 'fly' setelah minum atau konsumsi pil koplo.
Uniknya, kebanyakan lirik lagu dalam dangdut koplo adalah tentang kegalauan dan patah hati yang menyedihkan tapi tetap dengan musik yang membuat pendengarnya terhipnotis untuk goyang.
Sebut saja lirik lagu sayang Via Vallen, "sayang Opo kowe krungu, jerit e ati ku Mengharap engkau kembali (sayang apa kau dengar, jeritan hatiku mengharap engkau kembali)"
Atau lagu Nella Kharisma yang berjudul Jaran Goyang, "sayang janganlah kau waton serem, hubungan kita semula adem..Tapi sekarang kecut bagaikan asem, (sayang kenapa kau kini canggung, padahal sebelumnya hubungan kita baik..tapi sekarang kecut bagai asem)"
Meskipun dengan lirik yang menyayat hati, para penonton tetap saja merasa terhibur dan tak lupa untuk tetap bergoyang, tidak percaya?
atau video Nella Kharisma dengan jaran goyangnya
Nah, terbukti kan meskipun dengan lirik yang menyayat hati penonton masih bergoyang menikmati dangdut jenis ini.
Seolah melepaskan kegalauan dalam goyangan atau tak peduli galau yang penting goyang!
(Nakita/Fita Nofiana)