TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Setelah melalang buana selama puluhan tahun di industri perfilman Indonesia, aktris Nova Eliza (37) baru pertama kali membintangi film horor.

Nova pun menerima tawaran film horor yang bertajuk 'Jaran Goyang', di mana ia berperan sebagai Ibu Sirintil, seorang wanita kuat yang berprofesi sebagai guru tari, yang menggunakan logat jawa.

Nova menjelaskan alasan dirinya kenapa baru mengambil tawaran film bergenre horor, di mana sebelumnya ia selalu mengambil tawaran film bergenre drama.

"Sebenarnya karena aku takut ya, aku selama ini ngga pernah berani ngambil horor karena aku penakut kalau nonton horor. Jadi percaya atau tidak, aku ngga pernah berani nonton film horor di bioskop atau di televisi," kata Nova Eliza.

Baca: Banyak Artis Terjerat Narkoba, Ini Saran Christine Hakim Agar Kuat Menghadapi Godaan

Hal itu ia katakan ketika ditemui disela-sela shooting film horor terbarunya yang bertajuk 'Jaran Goyang', di Rumah Kayu Jalan Sarinembah No. 58, Harjamukti, Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018).

"Tapi ngga tahu ya, aku melihat karakter di sini aku sebagai guru tari kayaknya menarik sekali untuk mempelajari budaya Jawa, terus tarian-tariannya. Itu kan tarian Jaran Goyang, apalagi lagunya sudah duluan keluar, jadi relasinya cukup besar antara film dan lagu ini sendiri," tambahnya.

Dari Jaran Goyang pula Nova seperti dikenalkan pada ilmu hitam melalui karakter ibu Srintil.

Mengenai karakter ibu Sirintil, Nova menjelaskan bahwa karakternya itu menjadi wanita kuat, tangguh, dan memiliki pegangan ilmu hitam yang menjadi kekuatannya.

"Menariknya Ibu Sirintil itu punya kayak semacam aji atau kekuatan. Karena kekuatannya dia itu sebenarnya adalah semacam ilmu hitamlah gitu untuk bisa membuat orang suka atau luluh hatinya," ucapnya.

Tantangan
Perdana membintangi film horor, Nova mengaku dirinya mengalami kesulitan yang membuatnya tertantang, untuk menampilkan yang terbaik dalam film 'Jaran Goyang'.

"Sebenarnya lebih kepada tantangan gitu, karena di sini harus bersenandung Jawa. Aku disini jadi orang Jawa dan aku orang Aceh. Jadi harus melantunkan suara Jawa, sudah gitu nyanyi-nyanyian Jawa, yang memang cengkoknya itu cengkok Jawa yang harus dipelajari secara detail supaya enggak salah. Tantangannya sih itu," jelasnya.

"Selain itu ya lokasi ya, karena memang lokasinya diambil itukan lebih banyak di hutan dan jalanan. Jadi tantangan yang seperti itu," sambungnya.

Lanjut Nova, janda satu anak ini tidak membutuhkan waktu lama untuk belajar bahasa jawa, karena memang beberapa filmnya belakangan ini karakternya juga menjadi orang jawa.

"Jadi di film ini mau ngga mau belajar sama tim aku yang memang kebanyakan orang Jawa dan mereka sehari-hari berbahasa Jawa. Aku belajar sama mereka supaya logat, intonasi, gaya juga bisa menyerupai," ujar Nova Eliza.