Sosok Bintang Tenar di Masa Lalu Bikin Aura Kasih Tak Percaya Diri
Ragu dan minder dirasakan Aura Kasih (31) saat akan menjadi Arini di film Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ragu dan minder dirasakan Aura Kasih (31) saat akan menjadi Arini di film Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat.
Rasa tak percaya diri ini muncul lantaran cerita Arini diadaptasi dari novel karangan Mira W ini sarat dengan nama besar sederet aktris dan aktor senior yang cukup tenar di masa lalu.
Ia khawatir orang akan mencoba membandingkannya dengan Arini masa lalu. Belum lagi dengan dua film Arini terdahulu yang dibuat 1987 dan 1988.
Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat adalah judul pertama yang digarap mendiang Sophan Sophian.
Selain berakting, Sophan juga menjadi sutradara film yang diputar bioskop pada 1987 itu.
Kala itu Arini diperankan Widyawati, istri Sophan, dan Nick dimainkan Rano Karno.
Baca: Opick Digugat Cerai karena Dianggap Tak Adil Pada Kedua Istrinya? Ini Jawaban Kuasa Hukum
Setahun berselang, muncul Arini II yang dimainkan Rano, tetap memerankan Nick, bersama Ida Iasha sebagai Arini.
Tiga dekade berlalu, muncul Aura dan Morgan yang duet memainkan peran Arini dan Nick. Judul film tetap sama.
Morgan Oey (27), bintang film dan sinetron yang pernah ikut bergabung bersama grup vokal SM*SH ini.
Ketika berbincang bersama Ismail Basbeth, sutradara Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, Aura banyak mengajukan pertanyaan, terutama keyakinan memakai jasa aktingnya memainkan Arini.
"Yakin nih aku yang main Arini? Aku masih junior main film ini loh. Begitu terus yang aku tanyakan ke Mas Ismail," kata Aura saat ngobrol di Redaksi Tribunnews.com Network di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Pusat.
Baca: Kode Juara Indonesian Idol Bocor! Armand Maulana Samakan Kualitas Suara Maria dan BCL, Keren Parah
Aura datang bersama Morgan, Senin (19/3/2018) sore.
Namun, Ismail terus meyakinkan Aura, salah satunya adalah, film merupakan garapan bersama.
"Tapi aku tetap ragu. Apalagi aku tuh minder juga, enggak percaya diri. Sebaliknya dia (Ismail) justru meyakinkan. Dia juga mulai dari nol," kata bintang film Asmara Dua Diana (2009) dan Surat Kecil untuk Tuhan (2017) ini.
Ismail mulai dari nol karena sebelum membuat Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, sutradara yang bermukim dan berkarya di Yogyakarta itu dikenal lewat karya film indie berkelas festival film internasional.
Arini menjadi film komersial pertama Ismail.
Menurut Aura, Arini merupakan film yang sangat perempuan.
"Eggak ada salahnya memberi kesempatan untuk diri sendiri, berdamai dengan masa lalu dan dirinya sendiri. Selama ini Arini tidak percaya cinta karena banyak masalah hidup, hingga datang sosok Nick," kata Aura.