TRIBUNNEWS.COM -- Meski popularitas BTS sudah mendunia, tak semua orang mengerti siapa dan dari mana asal RM dan kawan-kawan.

Seorang penggemar BTS di Amerika harus berhadapan dengan pihak keamanan saat berada di sebuah pusat perbelanjaan.

Penyebabnya sepele, ia diamankan karena mendengarkan lagu BTS.

Dilansir Tribunnews dari Koreaboo, Selasa (23/4/2018), penggemar BTS alias Army tersebut menceritakan kejadian yang menimpanya di grup percakapan.

Saat berada di Walmart, ia mendengarkan musik BTS tanpa mengenakan headphone hingga terdengar orang lain.

Orang lain tersebut kemudian melaporkan ke pihak keamanan dengan tuduhan mendengarkan 'musik teroris'.

"Teman-teman, aku baru saja streaming di Walmart dan mencabut headphoneku. Dan rupanya aku telah dilaporkan seseorang. Karena sekarang aku tengah duduk di kantor keamanan, tolong," ujarnya di grup percakapan.

Teman-temannya pun sontak terkejut membaca pesan yang dikirim oleh penggemar BTS tersebut.

Saat berada di kantor keamanan, penggemar BTS mengaku ia diberikan beberapa pertanyaan.

Ia ditanya, mengapa mendengarkan lagu dari sebuah negara yang tengah 'berperang' dengan Amerika Serikat.

Rupanya, pihak keamanan Walmart salah mengerti Korea Selatan sebagai Korea Utara.

Padahal kedua negara tersebut tidak ada yang tengah berperang dengan Amerika.

Penggemar BTS tersebut kemudian memberikan kabar terbarunya pada teman-teman di grup percakapan.

"Update: Mereka membiarkan ibuku masuk dan kemudian memberiku pertanyaan apakah aku sedang merencanakan sesuatu, mengapa aku mendengarkan musik tersebut, dan mengapa aku menyetelnya dengan volume keras.

Jadi aku menjelaskan semuanya kepada mereka, dan kemudian mereka bertanya, 'Baiklah, kenapa kamu mendengarkan musik dari negara yang sedang berperang dengan kita?'

Aku meneruskan penjelasan mengenai fakta bahwa Korea Selatan dan Korea Utara itu berbeda.

Mereka bahkan menyebut ibuku sebagai orangtua yang tidak bertanggung jawab karena membiarkanku mendengarkan lagu BTS.

Setelah itu mereka memintaku dan ibuku untuk tetap diam di ruangan sementara mereka berbicara dengan manajer," jelasnya.

"Oke, jadi mereka bertanya padaku kenapa aku terus-terusan melakukan streaming.

Jadi aku mengatakan aku tengah menjalankan sebuah akun agar Army yang lain juga bisa streaming.

Mereka bertanya, 'Army, kenapa disebut Army?', dan aku menjawab Army adalah sebutan penggemar BTS.

Setelah akhirnya mereka memutuskan menelepon polisi, aku bisa dibebaskan.

Polisi mengatakan aku tidak melakukan hal yang berbahaya sehingga pihak keamanan tidak berhak mengurungku," tutur penggemar BTS.

Melihat kejadian yang dialami oleh Army Amerika tersebut, banyak penggemar BTS lain merasa geram.

Banyak Army merasa apa yang dilakukan oleh pihak Walmart merupakan tindakan rasis.

Bagaimana menurut kalian?

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)