Ine Febriyanti Bergetar Membayangkan Nyai Ontosoroh
Sha Ine Febriyanti memerankan karakter Nyai Ontosoroh di film Bumi Manusia besutan sutradara Hanung Bramantyo.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sha Ine Febriyanti memerankan karakter Nyai Ontosoroh di film Bumi Manusia besutan sutradara Hanung Bramantyo. Ia bersyukur mendapatkan peran tersebut.
"Ini karakter impian, say. Saya sangat mencintai peran ini. Saya sangat mengimpikan peran nyai agung," ucapnya di Desa Gamplong, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, beberapa hari silam.
Kecintaannya terhadap karakter tersebut diawali saat membaca novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, saat usianya 20 tahun.
Saking cintanya, ia rela jauh-jauh datang ke Petamburan ikut casting untuk pementasan teater bertajuk "Ontosoroh" pada 2005.
"Tapi, saya dapat peran lain dan Ontosoroh diperankan Happy salma. Saya sedih banget. Saya perankan Mahdah Pieters," kenangnya.
Namun, dari situ merupakan sarananya belajar lebih baik lagi. Terutama mengenal lebih dalam sosok Nyai Ontosoroh, tokoh sentral pada novel Bumi Manusia.
Memang rezeki tak ke mana. Belasan tahun berselang setelah pementasan teater Ontosoroh tahun 2005, Hanung menghubunginya.
Baca: Film Bumi Manusia Tak Bisa Menyenangkan Semua Orang
"Saya tanya, Mas Hanung buat apa. Dia bilang buat Bumi Manusia. Saya datang tanpa pikir panjang, perannya Nyai Ontosoroh. Dan akhirnya jadilah," lanjutnya.
Bagi Ine, Nyai Ontosoroh adalah karakter yang luar biasa agung.
"Membayangkan saya saya bergetar. Mudah-mudahan saya bisa menampung keagungan Ontosoroh ini," ucap Ine.
Makanya, ia butuh persiapan matang sebelum syuting. Satu di antaranya membaca naskah hingga puluhan kali. Termasuk membaca novelnya. Tak hanya itu, ia juga belajar bahasa Belanda.
"Kita sudah belajar bahasa Belanda dan lumayan susah ya. Jadi, mungkin dalam waktu dua bulan ini persiapan akan serius," tandasnya.(*)