TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SELAMA empat bulan menikah, terlihat pasangan penyanyi Tata Janeeta (35) dengan Mehdi Zati seperti musuhan karena sering bertengkar kecil lewat perkataan.

Pertengkaran tersebut terjadi karena komunikasi mereka yang cukup sulit dimengerti bahasanya.

Soalnya, Mehdi tidak fasih menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya bukan dengan lafal yang benar.

Kemudian, Tata dan Mehdi juga mengusung kejujuran yang tinggi dalam komunikasi rumah tangganya itu, sehingga membuat penyanyi yang khas suara rock-nya itu setres.

"Iya, kita komunikasi ya begini ini setiap hari. Setress enggak lo? Stress sih, tapi ya karena kita kan dari dua negara yang berbeda. Dia (Mehdi) bahasa ibunya juga bukan bahasa Inggris," kata Tata Janeeta ketika ditemui dalam peluncuran album kompilasi 'Story of a Broken Heart' di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018) bersama Mehdi Zati.

"Jadi kadang-kadang bahasa Inggris gue juga balelol, enggak jago-jago amat. Kadang harus lihat kamus dulu. Makannya kadang bentroknya ya karena itu, bahasa. Terus ya aku itu orangnya sensi, dia juga sensi," katanya.

Untuk meredam tingkat pertengkarannya, Tata mengaku belum memiliki solusinya.

Hal yang paling mudah dilakukan adalah keduanya harus terus bersama.

"Enggak ada solusi, ya pokoknya ya gue yg harus samperin dia, udah gitu aja," ungkapnya.

Tata pun menjelaskan bahwa ia punya pengalaman unik dengan Mehdi, karena sulitnya memahami komunikasi satu sama lain saat berbincang-bincang.

Mereka pernah berdiam diri selama 10 hari dan tidak pernah berbicara sedikit pun. Awalnya Tata kuat, namun lama kelamaan ia tidak kuat dan meminta maaf kepada Mehdi.

"Bisa sepuluh hari, enggak ngobrol, enggak ngomong, tahan tahanin. 10 hari loh dia kuat, akhirnya gue yang enggak kuat, gue yang minta maaf gitu," ucapnya.

Mengenai perdebatan mereka, Tata mengatakan bahwa banyak sekali perdebatan dengan Mehdi, dan kebanyakan permasalahan kecil yang selalu menjadi perdebatan.

"Tapi ya aku juga konsultasi sama teman aku. Katanya orang yang sering berantem itu bakal awet. Dari pertengkaran itu akhirnya kan lebih mengenal satu sama lain. Dia (Mehdi) ini baik sebenarnya, cuman keras. Ya, namanya juga laki-laki ya. Keras banget, banget, tapi sebenarnya orangnya baik," ujar Tata Janeeta.